Astera dan Keputusan-Keputusan yang Gegabah
Astera, kuartet pop asal Pulau Dewata ini baru saja menghadirkan materi teranyarnya, “Baby in Red”. Dilepas pada akhir bulan Agustus lalu, materi tersebut menjadi materi kedua dari Astera di sepanjang tahun ini setelah sebelumnya melepas “Flowers” di bulan Februari.
Dua materi tersebut layaknya menjadi sebuah pemanasan bagi sang kuartet sebelum akhirnya menyajikan album terbaru mereka yang kabarnya akan segera hadir dalam waktu dekat ini.
View this post on Instagram
Sebagai kilas balik perjalanan bermusik Astera, dalam beberapa waktu ke belakang mereka konsisten untuk melepas deretan nomor tunggal. Sebut saja “Venita” dan “Tell Me Now” di tahun 2020, juga “Flowers” dan yang paling teranyar, “Baby in Red” di tahun ini. Juga jangan lupakan kehadiran EP perdana mereka, I’m Okay, I’m Not Okay yang muncul di tahun 2019 lalu.
Secara keseluruhan, Astera membawa cerita tentang keputusan-keputusan gegabah yang pernah diambil oleh setiap orang dalam “Baby in Red”. Sebuah situasi yang tentu menjadi umum di kehidupan saat ini. Perjalanan yang mengiringi keputusan gegabah tersebut pun juga menjadi cerita yang turut dihadirkan oleh mereka.
Cerita-cerita di atas dibungkus oleh Astera dengan warna-warna pop-90an ala mereka. Walaupun cerita yang dibawa terkesan muram dan suram, namun yang digambarkan dalam lagu menjadi sangat berbeda berkat ketukan-ketukan enerjik dan cerahnya nuansa pop yang dibawakan sejak awal hingga akhir repertoar. Sedikit banyak juga mengingatkan akan keberadaan The Kooks hingga The Drums – dalam artian yang menyenangkan.
Sebagai pelengkap, Astera juga melepas “Baby in Red” dalam format video musiknya yang sudah bisa disimak melalui kanal YouTube mereka.
“Baby in Red” sudah bisa didengarkan di berbagai platform.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …