Karakter Berbeda Sieve dalam “Kelopak Angsa”
Masih ada cerita terbaru dari Sieve, trio darkwave lawas asal Bandung di tahun ini.
Setelah memperbaharui mini album Biara menjadi format album penuh dengan tambahan empat lagu dalam cakram padat di penghujung bulan Oktober lalu, kini salah satu nomor di dalam album tersebut, yakni “Kelopak Angsa” sudah bisa didengarkan di berbagai platform.
Ada alasan tersendiri bagi Sieve dan Anoa Records mengenai nomor tersebut yang sekarang bisa didengarkan secara gratis di layanan streaming. Bagi keduanya, “Kelopak Angsa” menjadi sebuah nomor yang memunculkan karakter berbeda dibanding nomor-nomor milik Sieve lainnya. Tidak hanya itu, karena nomor tersebut tadinya adalah sebuah demo yang belum menemukan wujud terbaiknya hingga akhirnya di tahun ini dimuat dalam album penuh tersebut.
“Rencananya malah isian akustik gitar di ‘Kelopak Angsa’ tidak akan ada di bayangan final lagu tersebut. Tapi Riza (Richard Riza – RED) memainkan akustik gitar malah rapi. Padahal sekadar track guide saja”. Sambut Alexandra J. Wuisan.
Walaupun memang karakter yang hadir dalam “Kelopak Angsa” terasa berbeda, namun nuansa gelap serta lirik-lirik khas sang unit masih hadir di nomor tersebut. Vokal yang terdengar ditempatkan di belakang juga masih kembali terdengar.
Yang membuat perbedaan adalah iringan gitar akustik dan ketukan drum repetitif yang hadir di penghujung durasi yang menambah sedikit kesan dari perbedaan karakter yang dimaksud. Misterius namun melankolis, jika mengutip ucapan dari Peter mewakili Anoa Records.
“Lirik tentang seseorang yang menunggu kekasihnya untuk bertemu, her hopes and her fears”, lanjut Alexandra bicara mengenai lirik-lirik yang dituangkan olehnya dalam nomor tersebut.
Di penghujung bulan Oktober lalu, Sieve bersama Anoa Records akhirnya kembali membangkitkan kenangan yang tersisa dari mini album Biara (1999) dengan format terbarunya, yakni sebuah album penuh dengan cakram padat dan juga memuat empat nomor tambahan yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya.
Rangkaian sejatinya sudah dimulai sejak awal tahun, ketika empat nomor pertama dari mini album tersebut dihadirkan di ragam platform digital.
Sampai saat ini, CD dari album penuh Biara masih bisa didapatkan melalui Anoa Records atau distributor lainnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …