The Brandals Rilis Album Terbarunya, Era Agressor
Butuh waktu sepuluh tahun bagi para Brigade Rock N Roll Indonesia untuk menunggu kehadiran sebuah album terbaru dari The Brandals, hingga akhirnya penantian tersebut dibayar lunas oleh sang kuartet dengan Era Agressor, sebuah album penuh teranyar.
Sebagai kilas balik, terakhir kali The Brandals melempar sebuah album penuh adalah di tahun 2011 ketika DGNR8 dihadirkan, juga sebagai sebuah tampilan baru berupa pergantian dua personel kala itu. Salah satu nomor yang menjadi hit? Tentu “Awas Polizei!” yang hingga saat ini masih dibawakan sang kuartet ketika tampil di atas panggung.
Kini, sepuluh tahun setelahnya, adalah Era Agressor yang menjadi lembar terbaru diskografi Eka Annash (vokal), PM Mulyadi (gitar), Raditya Syaharzam (bas) dan Firman Zaenudin (drum).
View this post on Instagram
Bicara personel, kondisi bongkar pasang masih mirip-mirip karena kini kursi drum diduduki oleh Firman, menggantikan Rully Annash yang berpulang di tahun 2015 lalu, juga dengan hengkangnya sang gitaris, Tony Dwi Setiaji di akhir tahun 2020.
Sebelum hadirnya album ini, rangkaian sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu ketika nomor tunggal “The Truth is Coming Out” dilepas, disusul oleh “Belum Padam” dan “Preambule”.
Secara tema besar, Era Agressor membawa ragam cerita yang sudah dilalui oleh para personel selama sepuluh tahun ke belakang, juga termasuk dengan dinamika serta peristiwa yang kerap terjadi di kancah sosial politik Indonesia. Mulai dari perpecahan akibat pemilihan Presiden hingga kasus-kasus kekerasan yang berbasis militer, agama dan antar golongan.
Diakui oleh mereka, bahwa album ini menjadi album yang paling tajam serta sarat dengan kritik sosial dibandingkan dengan materi-materi sebelumnya.
“Beberapa lagu di album memberi ilustrasi bagaimana jika kondisinya makin memburuk dan akhirnya menuju destruksi massal. Era Agressor adalah album yang lahir di era kekerasan ini”, sambut The Brandals melalui rilisan persnya.
Digarap sejak tahun 2017, banyak nama musisi turut membantu dalam penggarapannya. Ada nama Jonathan Mono dan Petra Sihombing yang menjadi produser di nomor “Retorika”, John Paul Patton di nomor “Kafir”, hingga Mondo Gascaro dan trio FLEUR! serta Henry Foundation yang turut ambil bagian dalam beberapa nomor.
Dirilis oleh Disaster Records, sejauh ini Era Agressor baru tersedia dalam format cakram padat serta sebuah deluxe edition yang berisi ragam merchandise seperti t-shirt dan tote bag.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …