The Jansen Bersenang-senang di Album Ketiga

Apr 26, 2022

Berselang lima tahun dari album perdana mereka, Present Continous (2017) dan tiga tahun dari album kedua, Say Say Say (2019), kini The Jansen kembali dengan album terbarunya, sebuah album ketiga yang berjudul Banal Semakin Binal.

Tidak hanya mempersembahkan materi terbaru, karena melalui momen ini sang trio asal Bogor melakukan sebuah perubahan dari perjalanan bermusiknya. Jika pada album-album terdahulu mereka terdengar lebih ‘ngebut’, maka Banal Semakin Binal membawa dua belas nomor yang lebih ‘nge-pop’, layaknya band-band punk rock dan power pop Inggris di era 70-an.

“Sebenarnya dari awal kebentuk tuh pengennya kayak gini. Bawain (musik) kayak Shonen Knife atau Ramones, tapi liriknya full bahasa Indonesia”, sambut sang bassist, Adji Pamungkas.

Tiga single yang lebih dulu diperdengarkan oleh The Jansen, “Sore di Kebun Raya”, “Dua Bilah Mata Pedang” dan “Mereguk Anti Depresan Lagi” juga menjadi buktinya, bagaimana dalam tiga single tersebut mereka terdengar kembali bersenang-senang dengan cara terbarunya tanpa meninggalkan karakter serta sound yang raw yang sudah mereka bentuk sejak tahun 2015. Sebuah eksplorasi bermusik yang digarap dengan matang, masih bisa diterima dan tentu dengan bersenang-senang.

 

Untuk single terakhir yang disebut, juga sempat mendapatkan apresiasi dalam program Jameson Connects Indonesia 2022. Dalam program tersebut, The Jansen mendapat hadiah berupa pembuatan video musik dari single “Mereguk Anti Depresan Lagi” yang disutradarai oleh Yustinus Kristianto dari Gerombolan Struzzo.

Banal Semakin Binal ini seluruh track-nya berikatan. Liriknya komunikatif karena menggunakan bahasa sehari-hari. Enggak elegan, enggak sok keren tapi dirasa tepat untuk menggambarkan kehidupan era modern dengan kemajuan teknologi dan percepatan informasi yang dirasa semakin anj*ng berasa tekanan hidupnya”, lanjut Adjie.

Untuk saat ini, album ketiga dari The Jansen baru tersedia dalam format kaset pita yang mereka rilis secara mandiri, bertepatan dengan gelaran Record Store Day 2022. Sementara akan menyusul format cakram padat yang dirilis oleh demajors.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)

Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …

5 Rilisan Fisik Pilihan Pophariini di Record Store Day Indonesia 2025

Setelah berbagai kota merayakannya, Record Store Day Indonesia (RSDI) baru mulai digelar hari Jumat, 25 April 2025 sampai Minggu, 27 April 2025 di Senayan Park, Jakarta Pusat. Tahun ini, Record Store Day Indonesia 2025 menghadirkan …