TamaT Lepas EP Pesona Lidah Kulon

May 12, 2022

TamaT, musisi elektronik Surabaya yang digawangi oleh Erirukmanajahat dan Nekromagikk ini baru saja merilis sebuah EP terbaru yang berjudul Pesona Lidah Kulon.

Rilis di bawah naungan label rekaman Greedy Dust Records, total ada empat nomor breakcore/digital hardcore yang hadir di EP ini, mulai dari “Burried Tales Of Bangkingan Magic-Mushroom”, “Kengekeng Manuk_s Heaven Poison”, “Hordes Of Cow(ard) Accross Wiyung Street” dan “Untold Beauty Story Of West Tounge”.

 

Empat nomor tersebut keseluruhannya merupakan sebuah tribut untuk ruang yang terletak di ujung barat kota Surabaya, sebagaimana yang TamaT sampaikan dalam rilisan persnya.

Pesona Lidah Kulon adalah ritus persembahan untuk sebuah ruang yang terletak di kerak-kerak peradaban di ujung barat Kota Surabaya”, tuturnya.

Pesona Lidah Kulon dirilis dalam dua format, yakni format digitalnya yang bisa disimak melalui laman Bandcamp dari Greedy Dust Records serta format kaset pita yang akan menyusul dihadirkan. Sementara dalam penggarapannya sendiri, semua direkam di Studio Waft Lab.

Di penghujung tahun lalu, TamaT sempat terlibat dalam Iqlab: The Remix/Reinterpretation Project, sebuah album remix yang dahulunya berangkat dari proyek kolaborasi antara Morgue Vanguard dan DJ Still di tahun 2014 silam.

Dalam album remix tersebut, TamaT membawakan kembali nomor “Tak Berbayang Di Roban Batang”, juga berdampingan dengan beberapa nama seperti DJ Evil Cutz, Vladvamp, Kareem Soenharjo, Kuntari hingga Efek Rumah Kaca dan Senyawa yang masing-masing membawakan kembali nomor-nomor di album Fateh.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

5 Alasan Efek Rumah Kaca Enggak Bubar

Efek Rumah Kaca memulai rangkaian tur bertajuk Request Your Setlist bulan Oktober lalu di Jakarta Pusat. Mereka sempat menceritakan bagaimana kesan selama menjalani tur yang sukses berakhir hari Kamis, 5 Desember 2024 di Surabaya.  …

Banda Neira Kembali: Menyapa Penggemar Setelah Sewindu Hiatus

“Sampai kita tua…sampai jadi debu…” Penggalan lirik tersebut mungkin sudah ramah di sebagian telinga masyarakat Indonesia. Di Alam Sutera, setidaknya malam minggu itu, penonton langsung berbondong-bondong maju ke paling depan. Mereka bernyanyi bersama, suasana …