Kembali Ke Akar, Misi Baru Navicula

Jun 10, 2022

Setelah “Dinasti Matahari”, grup rock asal Bali, Navicula kembai merilis single baru. Bertajuk “Kembali ke Akar”, ini adalah single terbaru Navicula yang terambil album terbarunya, Archipelago Rebel yang segera dirilis.

Video musik singlenya sendiri baru saja rilis di Youtube, video ini dibuat oleh KITAPOLENG, entitas yang sama dengan yang menggarap videoklip “Dinasti Matahari”. 

Tema dari single “Kembali ke Akar” menurut mereka adalah semacam ingatan mengajak orang untuk mengingat kembali siapa identitas mereka, asal usul mereka. “Juga pengingat menjaga tradisi, apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita. Agar kita bisa memaknai, memanfaatkannya, dan membuatnya relevan untuk jaman sekarang,” jelas Gede Robi, vokalis Navicula. 

Di videoklip berdurasi 3 menit ini, Navicula menggambarkan peranan manusia di dunia yang modern ini, dengan beragam profesi. “Tapi alur plot ini ada plot, kita mencoba melepas semua atribut atau peran kita di dunia modern ini, untuk menuju identitas / asal-usul kita,” ungkap mereka. 

Menurut mereka ini penting karena bukan cuma Bali, tapi seluruh dunia, tapi mengarah ke yang namanya kemajuan dan perkembangan teknologi juga peradaban.

“Menurut kita, kemajuan yang ideal adalah kemajuan yang berangkat dari siapa diri kita, bagaimana lingkungan kita, apa saja pengetahuan yang kita punya, apa kebijakan lokal yang turun temurun dari generasi ke generasi. Dengan pemetaan ini, kita mampu untuk berangkat dari apa yang kita punya, tapi dikembangkan dari sebelumnya. Melestarikani apa yang bagus dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki,” kata mereka.  

“Kembali ke Akar” juga berarti pelestarian terhadap budaya Indonesia. Ini yang berupaya diangkatnya dalam setiap karya Navicula. Untuk mendukung Nation Branding Indonesia.

“Harapan kita adalah pendengar mendapat pesan, bagaimana kita melestarikan local wisdom, bukan dengan atribut atau fashion saja, tapi dengan melestarikan prinsip ideologi dan pengetahuan,” pungkas Navicula. 

Lokasi pembuatan video dilakukan penuhnya di Bali. Ada tiga lokasi di Tabanan, di TPA Suwung, dan di Renon.

“Ini juga menarik mengapa memilih lokasi TPA Suwung. Karena peradapan dan moderintas kita banyak sekali menghasilkan hal mudarat, yaitu sampah. Kembali ke Akar mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah dan sampah yang merusak alam. Alam dan budaya adalah satu kesatuan aset yang dimiliki Bali. Menurut Navicula, akar budaya bali adalah akar yang melestarikan budaya, tapi juga melestarikan alam,” ungkap mereka.  

Di musik video ini, Navicula bekerjasama dengan team KITAPOLENG. Ada Dibal Ranuh sebagai sutradara dan Jasmine Okubo sebagai koreografer. Untuk kostum, diarhakan oleh GAMA 1930 (Gung Ama & Indira Laksmi Busana). Yang menarik, ada nama Sandrina Malakiano sebagai Executive Produser. Sandrina Malakiano sendiri dikenal sebagai presenter berita nasional dengan rekam jejak panjang di dunia audio visual.

Dari dua single yang sudah rilis ini, Navicula tetap konsisten meneriakkan isu sosial dan lingkungan, seperti di sebagian besar karya mereka. Dimanapun berada, baik skala lokal maupun global, Navicula senantiasa menanamkan benih-benih perubahan dan mendukung isu kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.

Hingga saat ini band yang digawangi Gede Robi (vokal, gitar), Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum), dan Krishnanda Adipurba (bass) telah merilis 9 full album, 1 mini album, lusinan proyek album kompilasi, beberapa video musik dan dokumenter, dan sejumlah kolaborasi dengan artis, organisasi, serta jaringan kerja lokal dan internasional.

Adapun Video klip “Kembali ke Akar” yang didukung oleh Bali Wariga, KITAPOLENG, Doss Bali, dan Arakbica ini sudah dirilis di kanal Youtube Navicula pada hari ini (Jumat, 10 Juni) sejak jam 7 malam lalu. Album Archipelago Rebel sendiri akan dilepas tengah tahun 2022 ini. Tepat dengan perilisan album ini juga, Navicula akan membuat Panggung Musik di Renoma Cafe, Jalan Hayam Wuruk, Renon, Denpasar.

___

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian

Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.     …

Di Balik Panggung Jazz Goes To Campus 2024

Hujan deras di Minggu siang tak menghalangi saya menuju gelaran Jazz Goes To Campus (JGTC) edisi ke-47 yang digelar di FEB UI Campus Ground, Depok pada Minggu (17/11).  Bermodalkan mengendarai motor serta jas hujan …