5 Band Indonesia Favorit Teddy Adhitya
Setiap penggemar musik pasti memiliki cerita seru bareng idolanya. Konser juga bisa menjadi tempat yang begitu sakral untuk mereka ingat kembali saat merasakan pengalaman yang tak ternilai.
Dalam sebuah pertemuan dengan Teddy Adhitya di Pophariini. Kami sempat menanyakan soal konser idola yang berkesan dalam hidupnya. Teddy langsung menjawab saat ia menonton Brian McKnight di Java Jazz Festival 2009.
“Gue memang dengerin banget Brian McKnight dan akhirnya gue bisa nonton. Saat itu gue baru lulus SMA. Gue main juga di Java Jazz waktu itu. Jadi backing vocal-nya Andre Hehanusa,” kata Teddy.
Meski Brian McKnight yang berkesan, Teddy memilih pertunjukan Radiohead di Summer Sonic Festival 2016 sebagai momen yang tak terlupakan. Keberuntungan juga menghampiri dirinya soal setlist yang dimainkan Thom Yorke saat itu.
“Gue dua setengah jam selama show enggak berhenti menangis. Radiohead yang paling mungkin kayak enggak akan pernah gue lupakan experience-nya. Begitu mereka kelar manggung, gue kayak mabuk. Kayak high sonic gitu loh. Rasanya kayak kok gini. Gue enggak ngerti sih,” ungkap Teddy.
Selama ini kecintaan Teddy terhadap Radiohead tidak memengaruhi gaya bermusiknya. Namun, orang-orang terdekat Teddy yang juga penggemar Radiohead menemukan esensi di dalam musik Teddy yang berpengaruh dari Radiohead.
“Pas dengerin lagu gue, mereka nemuin ada beberapa esensi. Gue enggak ambil sound-nya, cuma esensi-esensi yang gue bawa juga secara enggak sadar. Mungkin karena gue dengerin banget saja,” tutup Teddy.
Setelah menceritakan rasa kagumnya terhadap Brian McKnight dan Radiohead. Tak mudah bagi Teddy Adhitya untuk menyebutkan siapa saja band Indonesia favoritnya. Mari simak langsung di bawah ini.
Sheila On 7
Sheila On 7 karena musik yang pertama kali gue dengerin waktu gue SD. Jadi gue SD ngeband tuh bawainnya lagu Sheila On 7. Album kedua, Kisah Klasik Untuk Masa Depan. Pertama kali gue dengerin gue masih SD album itu.
Dewa 19
Gue malah suka Dewa era Once. Gue baru kenal sama dunia lain dalam penulisan lirik. Kalau Sheila On 7 kan kayak lebih sehari-hari bahasanya. Kalau Dewa puitis. Pertama kali gue dikenalkan sama lirik-lirik yang kayak gitu.
Barasuara
Album pertamanya gue suka banget. Dari semua aspek buat gue kayak satu hal yang baru banget. Pertama kali dengar “Taifun” gue suka. Jadi, sebenarnya enggak ada alasan yang sentimental cuma memang karena musiknya bagus banget.
NAIF
NAIF juga lagu yang gue tumbuh besar bersama karena keluarga gue dekat banget sama musik. Dulu bokap sering muterin NAIF. Mereka salah satu yang lumayan dekat sama masa kecil gue. Lagu favorit gue “Benci Untuk Mencinta”.
Efek Rumah Kaca
Pengenalan dunia baru. Lirik tuh bisa gini ya karena kan gue dengerinnya yang puitis-puitis. Jadi begitu ketemu ERK, oh bisa gini ya secara sonic secara lirik. Gue ada kayak kagetnya aja. Ternyata menulis lirik bisa gini ya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …