‘Merayakan Fana’ bersama Barasuara

Penunggang Badai patut berbahagia. Barasuara akhirnya kembali dengan single terbaru “Merayakan Fana” (15/02). Single kedua untuk album ketiga mereka yang rencananya rilis tahun ini.
Banyak hal yang terjadi selama jeda antara album kedua dan single terbaru. Alhasil, emosi yang dihasilkan di “Merayakan Fana” jadi beragam. Ini juga menjadi awal dari perjalanan Barasuara menuju babak berikutnya.
View this post on Instagram
“Kami sudah semakin kenal dan hafal karakter masing-masing. Baik dari segi musik dan non musik. Sehingga, seandainya terjadi sesuatu, entah itu masalah atau proses menyatukan ide atau mencoba sesuatu yang baru, jadi lebih nyambung dan leluasa. Kami sudah lebih yakin satu sama lain,” kata TJ Kusuma dalam siaran pers.
Sebagai personel yang datang dengan komposisi awal “Merayakan Fana”, Gerald Situmorang mengungkapkan, bahwa lagu ini datang saat ia sedang menyendiri bermain gitar. Merasa menemukan sesuatu, Gerald langsung merekam part tersebut dan direspons oleh Iga Massardi dengan tambahan part-nya.
Aransemen yang terus berkembang membuat proses penggarapan lagu memakan waktu cukup lama. Di tengah proses tersebut, Gerald terpikir untuk memasukan elemen orkestra.
“Lagunya sendiri belum sepenuhnya jadi, tapi gue kontak Erwin Gutawa. Dia menyambut, akhirnya berlanjut. Dari awal sampai kita rekaman bagian orkestranya, perlu waktu lebih dari satu tahun,” papar Gerald.
Sepuluh tahun bermusik bersama membuat para personel Barasuara semakin memahami satu sama lain dalam hal merangkai komposisi. Iga mengungkapkan, bahwa ini hal bagus karena akhirnya ia bisa membagi peran dan mengurangi dominasi dalam pengaryaan.
“Merayakan Fana” yang sudah bisa didengarkan melalui layanan streaming adalah single yang menggambarkan warna musik di album ketiga nanti. Sebuah lagu yang menjadi babak baru evolusi Barasuara.
“Semoga ini jadi sesuatu yang segar untuk bandnya dulu. Kemudian, semoga pendengar bisa ikut tertarik dan terus mendengarkan karya-karya kami,” pungkas Gerald.

Eksplor konten lain Pophariini
Selamat Jalan, Bunda Iffet Slank
Ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar atau akrab disapa Bunda Iffet meninggal dunia hari Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 WIB. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh keponakan Bimbim, Awa melalui aplikasi …
Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)
Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …