TheOvertunes – Endlessly

Mar 6, 2023

Sudah cukup lama sejak TheOvertunes merilis sebuah album penuh. Terakhir kali mereka melakukan hal tersebut adalah di tahun 2019 silam ketika Memory Lane dilepas ke khalayak luas.

Butuh waktu empat tahun hingga akhirnya sebuah EP bertajuk Endlessly dinyanyikan bersama oleh Mada Emmanuelle, Mikha Angelo, dan Reuben Nathaniel. Memang, rentang waktu empat tahun bisa dibilang cukup lama bagi sebuah grup musik untuk absen merils karya. Meski begitu, TheOvertunes tidak pernah benar-benar ‘hilang’ dari permukaan.

Dua dari tiga kepala mereka punya ceritanya sendiri. Mikha dan jalannya sebagai solois sempat merilis satu EP serta satu album penuh. Sementara Reuben menyusul dengan single “Wandering Wondering”.

Akhirnya, di awal Maret ini mereka kembali dengan empat nomor di dalam Endlessly. Sebenarnya, perjalanan menuju EP ini sudah dimulai sejak awal tahun silam, tepatnya ketika nomor “Write Me Another Song” dirilis, disusul oleh “Benar-Benar” beberapa bulan setelahnya. Keduanya kini dilengkapi oleh “Endlessly” dan “Seperti Dulu” sebagai sebuah kesatuan.

Meskipun bukan album penuh, namun Endlessly cukup untuk menebus rasa rindu akan rilisan anyar TheOvertunes. Kenapa begitu?

TheOvertunes dalam rilisan persnya mengatakan bahwa kata ‘narator’ menjadi kata yang bisa merangkum keseluruhannya. Bagaimana ketiganya memposisikan diri sebagai seorang pencerita dari ragam kisah cinta berbagai situasi dari empat nomor tersebut.

Saya bisa setuju dengan perkataan tersebut, namun saya juga merasa bahwa kata ‘nostalgia’ bisa menjadi rangkumannya. Deretan nomor dari Endlessly bagai mesin waktu yang mengajak saya kembali mengingat musik dari TheOvertunes, musik pop yang kadang bisa dibilang minimalis, kadang juga bisa dibilang rumit, masih mudah dicerna oleh telinga, yang mana di momen ini hadir dengan musikalitas yang berevolusi tanpa meninggalkan karakter khas TheOvertunes.

Tema nomor-nomor tersebut pun masih ringan, benang merahnya masih seputar kisah cinta dengan berbagai situasi yang mungkin saja pernah dialami oleh para pendengarnya.

TheOvertunes, 2023 / Dok. Istimewa

Coba simak “Write Me Another Song”, bagaimana mereka masih mengedepankan adu kemampuan antar instrumen dengan gitar akustik sebagai pemain utamanya. Minimalis? Tidak juga. Di sepanjang durasi mereka menyelipkan bebunyian ambience yang turut membangun mood dari nomor ini, disusul oleh tempo yang tiba-tiba naik bersama iringan tamborin dan vokal latar berlapis-lapis di sepertiga babak terakhir.

Jika pada album sebelumnya mereka menggandeng Monita Tahalea sebagai kolaborator, maka kali ini giliran Idgitaf yang dilibatkan dalam nomor “Benar-Benar”. Nomor tersebut memuat vokal antara Mikha dengan Idgitaf yang saling bersahut-sahutan mengisi satu sama lain tanpa tumpang tindih. Mirip-mirip seperti nomor pertama, “Benar-Benar” juga punya tempo yang naik secara perlahan di akhir-akhir durasi.

Nomor “Endlessly” menjadi satu momen yang spesial bagi TheOvertunes. Di nomor ini, sang bassist, Mada turut bernyanyi menemani Mikha. Satu-satunya nomor dengan lirik berbahasa Inggris di dalam EP awalnya diciptakan oleh Mada, hingga akhirnya disempurnakan oleh ketiganya.

Deretan cerita dari TheOvertunes dalam Endlessly ditutup oleh “Seperti Dulu”, berkisah tentang sosok pasangan yang sudah lama menjalin cerita cinta hingga lupa akan masa-masa romantis yang terjalin di awal. Meski ketiga personel tampak masih jauh dari momen tersebut, namun mereka bisa menyajikan tema ini tanpa terdengar memaksa. Musik yang dibawa lebih laid-back, juga dengan beberapa bagian yang memberi tempat bagi pendengarnya untuk bernyanyi bersama di depan panggung kelak.

EP ini sebenarnya adalah pembuka menuju rencana jangka panjang TheOvertunes di tahun 2023. Setelah Endlessly, kabarnya masih ada satu EP menyusul dan album ketiga sebagai penutup rangkaian yang keseluruhannya diharapkan rampung di tahun ini.

Mengacu pada rencana tersebut, saya bisa bilang bahwa Endlessly menjadi pembuka rangkaian yang menyenangkan, mengingatkan kembali akan bentuk musik TheOvertunes yang sederhana, yang tidak perlu berusaha terlalu keras untuk menemukan (dan ditemukan) pendengarnya.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
tata
tata
1 year ago

cool

Eksplor konten lain Pophariini

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …

I’m Kidding Asal Aceh Tetap Semangat Berkarya di Tengah Keterbatasan

Setelah merilis 2 single bulan Juni lalu, band pop punk asal Aceh, I’m Kidding akhirnya resmi meluncurkan album penuh perdana mereka dalam tajuk Awal dan Baru hari Minggu (10/11).     I’m Kidding terbentuk …