Pabrik Piringan Hitam PHR Pressing untuk Musisi Indonesia

Apr 26, 2023

Kabar baik untuk industri musik Indonesia yang diumumkan hari Minggu (23/04). Pabrik piringan hitam, PHR Pressing akhirnya resmi beroperasi dalam upaya membangkitkan perjalanan piringan hitam di Indonesia setelah hampir 50 tahun.

Pabrik yang didirikan PT Kerka Elevasi Mandiri ini memiliki tujuan untuk membantu musisi dan label musik yang ingin merilis musik dalam format piringan hitam dengan produksi yang lebih murah, cepat, dan terbebas dari hambatan logistik.

“Dengan kehadiran PHR Pressing, seluruh musisi dalam negeri dapat memanfaatkan akses untuk mencetak karyanya dalam format piringan hitam, dengan kualitas yang tidak kalah dari Eropa, dikarenakan seluruh proses pembuatan plat master akan dilakukan di Eropa,” ungkap Clement Arnold selaku Direktur Utama PT Kerka Elevasi Mandiri kepada Pophariini (26/04).

Arnold juga mengungkapkan, waktu pengerjaan plat hanya memerlukan beberapa minggu. Ini menjadi dampak yang positif. Mengingat pengerjaan piringan hitam di luar negeri, biasanya membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan, bahkan tahun.

PHR Pressing memiliki pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Cengkareng, lima kilometer dari Bandara International Soekarno-Hatta. Pabrik ini mengandalkan mesin dengan teknologi Italia dan assembly Hong Kong yang dapat memproduksi 30.000 keping piringan hitam per bulan.

Angka tersebut dirasa masuk akal, mengingat tingginya permintaan konsumsi piringan hitam di seluruh dunia. Terbukti laporan dari penjualan piringan hitam tahun lalu, mengambil porsi 70% dari semua penjualan rilisan fisik.

Mengemban slogan “Now Everyone Can Press Vinyl”, PHR Pressing berkomitmen memberikan kesempatan kepada para pelaku musik dari semua genre dan kalangan untuk merilis piringan hitam. PHR Pressing menyediakan dua layanan, yaitu paket standard dan premium, untuk para musisi yang ingin menggunakan jasa mereka.

Adapun paket yang tersedia, yaitu paket standard mulai dari Rp225.000,- per keping untuk produksi sebanyak 100 piringan hitam hingga Rp105.000,- per keping untuk 1000 piringan hitam. Sedangkan, paket premium dibuka dengan harga Rp275.000,- per keping untuk 100 piringan hitam, hingga Rp145.000,- per keping untuk 1000 piringan hitam.

Selain itu, PHR Pressing juga menyediakan layanan standard dan premium untuk musisi yang ingin mencetak piringan hitam berwarna. Harga paket standard untuk layanan ini mulai dari Rp235.000,- per keping untuk 100 piringan hitam, sampai Rp115.000,- per keping untuk 1000 piringan hitam. Untuk paket premium, harga dibuka dari Rp285.000,- per keping untuk 100 piringan hitam, sampai Rp155.000,- per keping untuk 1000 piringan hitam.

“Harapan terbesar kami adalah mesin ini bisa bermanfaat bagi para musisi dan juga label, serta menjadi simbol dari semangat kolektif yang positif dari industri musik tanah air,” ungkap Arnold.

Merasa bahwa mencetak piringan hitam adalah penghargaan terbaik untuk karya-karya musik anak bangsa, Arnold menambahkan, PHR Pressing sedang mempersiapkan kanal untuk mendistribusikan karya musisi Indonesia ke luar negeri.

“Semoga karya-karya dari musisi kita dapat segera dinikmati dalam format piringan hitam di seluruh dunia. Jaya selalu musik Indonesia,” pungkas Arnold.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …

More on Mumbles Rilis Ulang Lagu Lama untuk Album Perdana

More on Mumbles merilis ulang lagu mereka berjudul “Lagu Lama” hari Rabu (24/04) yang sebelumnya beredar dalam format akustik di tahun 2019 lalu.   Viralnya rekaman More on Mumbles saat membawakan “Lagu Lama” di …