Dongker Rilis 2 Single Bernuansa Teater dan Melankolis
Dongker merilis 2 single sekaligus, “Luka di Pelupuk Mata” dan “Sedih Memandang Mimpi” akhir pekan lalu (09/06). Dua lagu tersebut menjadi karya kembalinya mereka, setelah kejadian yang menimpa sang vokalis, Delpi Suhariyanto.
Di lagu “Luka di Pelupuk Mata”, Dongker menghadirkan Mohammad Heikal atau yang dikenal dengan Binar sebagai kolaborator. Heikal menghadirkan nuansa teater yang dirasa memberikan pengaruh yang cukup besar pada warna musik Dongker.
“Pada lagu ‘Luka di Pelupuk Mata’ kami ada intensi ingin mempunyai lagu dengan chord menyerupai lagu-lagu Chrisye era awal, dan Binar jadi salah satu kawan kami yang memiliki materi dengan cita rasa yang kami maksud,” kata Delpi saat dihubungi Pophariini via WhatsApp.
Sementara itu, band melakukan pendekatan berbeda untuk lagu kedua, “Sedih Memandang Mimpi”. Lagu ini bernuansa melankolis dengan iringan gitar akustik. Meski tetap memasukan unsur distorsi untuk bagian solo gitar, lagu ini merupakan nomor akustik perdana bagi mereka.
Dalam penggarapan sampul untuk maxi-single ini, Dongker mendaulat Raka Syahreza sebagai fotografer. Sampul turut menampilkan anggota dari Teater Tuturupa, yang seharusnya mengambil bagian dalam Konser Dongker yang dibatalkan karena ‘kejadian’ beberapa saat lalu.
“Karena dari awal Teater Tuturupa bikin kostum dan naskah dramaturgi khusus untuk Dongker jadi kami ingin memberi apresiasi semaksimal mungkin. Tapi nanti bentuk teaternya akan di pentaskan di Goethe Jakarta pada tanggal 26 Agustus,” beber Delpi.
Kabarnya, “Luka di Pelupuk Mata” dan “Sedih Memandang Mimpi” masuk ke daftar 13 lagu album penuh perdana Dongker yang dijadwalkan beredar akhir kuartal 3 di tahun ini.
Setelah mantap mengambil keputusan meninggalkan politik dan memilih fokus di band, Delpi membocorkan Dongker tengah menyiapkan 3 pertunjukan untuk menebus pembatalan yang lalu. Ia juga mengaku, kalau band terbuka dengan ajakan kerja sama dalam pembuatan videoklip, pameran, dan lain-lain.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bising Kota Yogyakarta – Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi Karier?
Setelah Denpasar dan Bandung, Diskusi Bising Kota lanjut ke titik terakhir tahun ini, Yogyakarta. Acara ini berlangsung hari Rabu (07/08) di JRNY Coffee & Records. Dengan tema Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi …
Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit
Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …