5 Drumer Lokal Yang Dikagumi Marco Steffiano “Barasuara”
Dibalik penyanyi Raisa dan band Barasuara bercokol nama drummer/produser musik Marco Steffiano. Pria lulusan Musician Institute, Los Angeles Amerika ini adalah drummer band Barasuara, produser musik serta drumer session player, salah satunya Raisa. Kariernya sebagai produser musik bersinar ketika diganjar sebagai produser/penata musik pop terbaik bersama Rayendra Sunito pada lagu “Kali Kedua” milik Raisa di AMI awards 2016. Bandnya Barasuara sendiri melejit menjadi salah satu band rock yang fenomenal dengan jadwal panggung yang padat serta albumnya diakui dan masuk ke dalam berbagai daftar album terbaik saat album itu dirilis. Kini selain aktif manggung dengan Barasuara dan dalam persiapan album kedua, sebagai produser musik Marco dianggap sangat menjanjikan dan karyanya sebagai produser musik sangat dinantikan. Simak penuturan Marco yang sempat kebingungan ketika diminta untuk memberikan 5 nama drummer lokal yang menjadi inspirasinya dalam bermain drum (red.)
Kalau boleh jujur saya bingung jawabnya. Saya belajar drum sama sekali tidak mempelajari musik lokal. Saya tahu itu bukan sesuatu yang baik, tapi itu yang terjadi. Saya sempat lama tidak menjawab waktu diminta PHI karena bener-benar bingung. Lagu Indonesia yang saya suka banyak, tapi tidak untuk belajar drum. Pada saat belajar awal dan mulai tekun, saya sangat terpengaruh musisi-musisi luar. Bahkan ketika terjun dalam dunia musik Indonesia saya baru mulai paham dan mengenal para musisi-musisi lokal. Sesuatu yang sebenernya saya tidak banggakan sama sekali tapi ya begitu adanya. Jadi ini dia 5 drumer yang saya kagumi ketika terjun dalam dunia musik Indonesia.
Rayendra Sunito (produser musik dan drumer Glen Fredly)
Seseorang yang pola pikirnya sangat saya kagumi. Style bermain drumnya sebetulnya bukan selera saya, tapi bagaimana cara dia berpikir di musiknya sangat mempengaruhi saya sampai saat ini. Gimana pola pikirnya dalam mengisi lagu, nge-enakin lagu, berpikir secara musik bukan secara skill, dan masih banyak lagi.
Ronald Fristianto (ex-Gigi, pernah tergabung Dewa 19, KLa Project & Dr PM)
Ronald adalah sosok yang saya sangat contoh ketika semakin mengerti musisi Indonesia. Cara bermain Ronald itu adalah sesuatu yang simpel, tapi dinamika dan sound nya enak banget. Fill in drumnya dia untuk saya juara banget. Saya selalu seneng denger Ronald fill in.
Jessi Mates (session drumer salah satunya untuk Raisa)
Temen seumuran yang paling saya banggakan sekarang. Dia itu kalau main drum musikal banget. Drum kalau dia yang mukul jadi nyanyi banget. Groove-nya menarik banget. Dinamika sama isiannya juga sangat menarik buat saya
Widi Puradiredja (drumer Maliq & D’essentials dan produser musik)
Dia adalah seseorang yang saya kagumi begitu tahu lebih dalam soal band Maliq & D’essentials. Awalnya bukan sebagai drummer tapi sebagai konseptor dan sebagai produser Maliq & D’essentials. Yang pada akhirnya saya juga sangat menyukai isian drum dan terutama sound drumnya
Agung Yudha/Agung Gimbal. (Dewa 19, Ari Lasso)
Agung adalah drummer yang enak banget mau ngapain dan mau main aja. Saya selalu seneng banget kalau nonton dia main. Saya pengen bisa seperti dia.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …