5 Fakta Kolaborasi The Panturas, Lorjhu’, Iga Massardi dan Putra Sriwijaya dalam Collabonation X Vol. 3 Irama Pesisir
Menuju akhir tahun 2023, sebuah kolaborasi yang apik tercipta oleh The Panturas, Lorjhu’, Iga Massardi, dan Putra Sriwijaya dalam Collabonation X Vol. 3. Pertunjukan yang diberi nama Irama Pesisir ini memberikan pengalaman yang baru bagi kolaborator maupun audiensi.
Video pertunjukan Irama Pesisir sudah bisa disaksikan sejak hari Minggu (15/12) melalui kanal YouTube IM3. Dengan pemandangan yang indah nan syahdu, tayangan video terbagi menjadi 4 babak untuk mempresentasikan musik dari para kolaborator.
Irama Pertama menampilkan aksi dari Lorjhu’ dengan lagu “Can Macanan”, Irama Kedua diisi oleh The Panturas dengan “Tipu Daya”, Irama Ketiga merupakan kolaborasi kedua band untuk membawakan “Abhantal Ombak” milik Lorjhu’, dan terakhir Irama Keempat mereka ditemani Iga Massardi dan Putra Sriwijaya mempersembahkan “Tafsir Mistik”.
Simak berikut ini 5 fakta kolaborasi The Panturas, Lorjhu’, Iga Massardi, dan Putra Sriwijaya di bawah ini.
1. The Panturas dan Lorjhu’ bersatu atas nama rock.
Musik yang dimainkan The Panturas dan Lorjhu’ memiliki benang merah yang sama, yaitu rock. Lorjhu’ asal Madura band yang mengusung genre folk rock. Sementara The Panturas asal Jatinangor memiliki karakter musik rock selancar kontemporer.
2. Iga Massardi Barasuara sosok yang menginisiasikan kolaborasi ini.
Tak hanya menjadi kolaborator di panggung, Iga Massardi berperan sebagai Creative & Music Director untuk Collabonation X Vol. 3 ini. Ia menganggap, The Panturas dan Lorjhu’ adalah dua entitas yang serupa tapi tak sama.
“Kolaborasi mereka adalah kulminasi dua titik yang sekilas berseberangan namun nyatanya bergaris lurus secara musikal. Memadupadankan dua aliran musik yang sangat berbeda tentunya merupakan sebuah proses kolaborasi yang unik. Karya yang dihasilkan dari kombinasi musik tradisional Madura dan musik folk rock serta surf rock dengan ciri khasnya masing-masing pasti memberikan kejutan baru bagi penikmat musik lintas generasi,” jelas Iga.
3. Syuting berlangsung di area terbuka
Jika Collabonation X sebelumnya memilih tempat pengambilan gambar di sebuah ruangan. Di volume yang ketiga ini sesuai judulnya Irama Pesisir, para kolaborator beraksi di pesisir Pantai Anyer, Banten.
4. Pertunjukan dilengkapi musik tradisional Madura
Selain Lorjhu’ dan The Panturas, Irama Pesisir turut menampilkan Putra Sriwijaya, pemain alat musik tradisional Madura, saronen yang memberikan sentuhan berbeda pada aransemen lagu kedua band.
5. Terdapat 2 tarian yang menghiasi Irama Pesisir
Demi menambah kemeriahan, pertunjukan bukan cuma mempertontonkan aksi panggung musisi, melainkan kesenian tradisional. Kesenian tersebut, yaitu tarian barongsai Madura, Can Macanan dan tarian gabungan budaya Islam Jawa Timur bernama Hadrah.
Keseruan terbaru Collabonation X dan IM3 dapat dipantau melalui akun Instagram @indosatim3.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …