5 Alasan Death Vomit Enggak Bubar
Usai menandai perubahan personel dengan masuknya Agustinus Widi pada posisi vokal lewat perilisan single “Divine Heretic” November 2023, band death metal asal Yogyakarta, Death Vomit sudah menyiapkan rencana bermusik ke depan.
Death Vomit kini solide beranggotakan Agustinus Widi (vokal), Ari Kristiono (bas), Oki Haribowo (gitar), dan Roy Agus (drum).
Saat ditemui di balik panggung Jogjarockarta Festival 2024 Januari lalu, para personel mengatakan saat ini mereka sedang dalam proses penggarapan materi album keempat.
“Kami sedang dalam proses bikin materi baru buat album Death Vomit berikutnya. Itu dulu aja sih kayaknya. Habis itu nanti kami lihat efeknya aja,” kata Oki kepada Pophariini usai tampil di Jogjarockarta (27/01).
Kami juga sempat menanyakan pandangan mereka tentang perkembangan musik death metal di kancah musik nasional. Dibanding tahun 90-an saat mereka memulai karier, Oki menilai penerimaan masyarakat terhadap gaya musik ekstrim ini semakin membaik karena banyak band-band death metal, grindcore, dan black metal yang simpang siur di berbagai festival musik besar di Indonesia.
“Berarti kami tuh udah dilihat sama mereka. Kami termasuk genre yang sudah gak dianggap sebelah mata lagi. Jadi ya jauh lebih baik sih sekarang kalau saya pikir,” ujar Oki.
Meski sejak terbentuk di tahun 1995 sudah melalui banyak rintangan, band membuktikan mereka masih bisa mengeluarkan karya baru di bawah bendera musik ekstrim yang diusung.
Simak 5 alasan para personel Death Vomit kenapa mereka menolak bubar sampai saat ini.
Kesamaan selera bermusik
“Kalau saya pribadi karena selera bermain musik death metal. Ini kesamaan selera aku dan Roy.” – Oki
Death Vomit adalah warisan
“Masih ada legacy yang harus dijaga dan ditempa karena Devo itu warisan dari Almarhum Agung.” – Widi
Ingin terus berkarya
“Aku pribadi ingin terus berkarya, terutama di genre ini.” – Ari
Roy masih ada di Death Vomit
“Saya masih ada di band, berarti Death Vomit gak boleh bubar.” – Roy
Kenapa harus bubar?
Roy mengakhiri sesi wawancara dengan sebuah pertanyaan, “Kenapa harus bubar?”.
Foto Death Vomit oleh Hendy Winartha
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …