Port Moresby Asal Jogja Rilis Album Perdana The Unknown Unknowns

May 30, 2024

Band grunge alternatif asal Yogyakarta bernama Port Moresby resmi menghadirkan album penuh perdana bertajuk The Unknown Unknowns hari Jumat (31/05). Sejak muncul dengan single “Random and Repeat”, band sudah mengantongi 2 single dan 1 maxi-single.

 

Port Moresby beranggotakan Khusnudhoni Hendra Muhammad (bas, vokal), Faraaj Andi Kusuma (gitar, vokal latar), Muhammad Harits Hibatullah (gitar), dan Stevano Wicaksono (drum).

Pophariini menghubungi pihak Port Moresby untuk sesi wawancara mengenai album ini. Perbincangan dimulai dengan menanyakan kabar terkini skena musik kota asal mereka.

Sang gitaris yang akrab disapa Harits berujar, gairah komunitas musik di Jogja selalu meningkat setiap tahunnya. Meski ia mengaku adanya pandemi sempat membuat banyak band macet tampil karena tidak ada gigs.

“Setelah pandemi reda, gairahnya mulai bangkit lagi hingga sekarang, meningkat dan semakin meningkat terus. Kami ini salah satu band yang lahir dari masa-masa macetnya gairah musik Jogja karena pandemi waktu itu,” jelas Harits via WhatsApp (29/05).

Sejak terbentuk di tahun 2021, Port Moresby selalu berusaha untuk tampil di panggung dengan energi yang total untuk mencuri perhatian pendengar. Hal ini disampaikan Faraaj yang menegaskan pelepasan energi di panggung adalah cara band agar penonton ikut merasakan apa yang ingin mereka sampaikan.

“Semoga dengan hal-hal yang kami keluarkan, baik dari karya maupun perform bisa meracuni teman-teman penonton juga untuk merasakan mood dan energi yang sama,” ucap Faraaj.

Berbicara album The Unknown Unknowns, Joni sang pemain bas mengatakan lirik dari lagu-lagu dalam album diambil dari masalah yang dialami semua personel Port Moresby. Penamaan judul albumnya juga baru tercetus saat semua lagu di album rampung ditulis.

“Gak tau kenapa frasa tersebut fit banget untuk merangkum semua lirik lagunya. Tentang ketidaktahuan terhadap apa yang bahkan kami gak tahu. Lebih tepatnya, itu semua adalah refleksi tentang ketidakpastian hidup yang bisa datang begitu saja di waktu-waktu yang aneh,” ucap Joni.

Penggarapan album ini melibatkan semua personel Port Moresby. Harits mengungkapkan, pengerjaan album menjadi semacam tonggak pencapaian band, mengingat hampir semua bagian album dikerjakan secara swadaya oleh mereka.

“Tapi sangat tidak menutup kemungkinan juga pastinya, besok kami akan mulai bekerja sama dengan berbagai pihak kayak sound engineer untuk proyek-proyek rilisan selanjutnya,” pungkasnya.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
buyagdo
buyagdo
10 months ago

Congrats Guys!

Eksplor konten lain Pophariini

Pecel Lele Records, Sentra Rekaman Independen dari Lamongan

Sebuah rumah sederhana di Jl. Made Rejo No. 42 terlihat seperti rumah biasa pada umumnya. Bangunan tersebut, kadang jika ada orderan memiliki usaha mie ayam pedas seperti mie yang cabangnya di mana-mana berinisial G. …

Tips Memilih Desainer untuk Sampul Karya Musik Band Lo

Kami menganggap sampul karya musik adalah garda terdepan untuk bisa menarik perhatian pendengar. Gimana gak, banyak band-band lokal maupun internasional yang rela memakai jasa seniman ternama – yang tentunya gak murah – untuk membuat …