Bona Palma, Sosok Dibalik Video Musik Stars and Rabbit, “Man Upon The Hill”
Ini bukan pertama kalinya Bona memanjakan mata lewat video musik. Sebelumnya ia juga menyutradarai video single pertama Stars and Rabbit, “The House” yang juga memanjakan mata dan menuai banyak pujian hingga seberang benua. Menjadi semi finalis di Los Angeles Cinefest, Amerika dan Official Selection di European Film Festival, dan terpilih sebagai Best Underground VIdeo 2016 dalam Toronto Arthouse Film Festival di Kanada. Bona sendiri sekarang tinggal di Jakarta dan bekerja untuk Lynx Film dan mendirikan Libe Production dan Audiopost Manna Inc. Ia telah banyak mengerjakan TVC (iklan televisi) dan telah mendapatkan beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri atas kerjanya di bidang TVC. Simak obrolan Bona dengan Pop Hari Ini tentang proses kreatif, industri saat ini, hingga bagaimana caranya jika ingin bekerja sama dengannya.
Apakah video musik yang paling menginspirasi kamu dan kenapa?
Kalau harus memilih satu (yang paling) agak sulit rasanya bagi saya. Saya mempunyai pandangan bahwa hampir semua video musik yang saya konsumsi di bank inspirasi saya, mempunyai andil yang besar dalam bagaimana saya berproses. Hampir semuanya (yang saya nikmati tentunya) memberikan stimulan yang unik dan mengena jauh di dalam titik nadi saya. Mungkin kalau bisa saya jabarkan 2 video musik yang baru-baru ini menghantui hari-hari saya, saya bisa menyebut Jamie XX “Gosh” (Romain Gavras) dan satu produk klasik, Radiohead “No Surprises” (Grant Gee). Keduanya mempunyai kapasitas yang mumpuni untuk menembak sebuah konsep yang dengan sangat kuat untuk menjebak kita dalam sebuah “alternate” reality. Menyeret jauh ke dalam dunia surealis yang juga di satu sisi tampak sangat nyata. “Gosh” dengan pendekatan hiper realitas dan sisi produksi yang masif (konsep koreografi di semua lini yang mungkin bisa dibilang sempurna), dan “No Surprises” dengan kesederhanaan konsep yang absurd nan kuat. Keduanya mampu menimbulkan “rasa” yang transedental hal yang paling saya cari dari semua pendekatan komunikasi.
Jamie XX – Gosh
Radiohead – No Surprises
Bagaimana proses kerja dalam membuat sebuah video musik, bagaimana memulai dari sebuah lagu sampai menjadi sebuah video?
Mendengar dan observasi adalah hal yang paling penting untuk saya. Saya selalu ingin melihat hal apa yang muncul setelah saya mendengar lagu tersebut. Cukup kuatkah lagu tersebut untuk menggerakan emosi saya untuk merespon dengan sebuah visual. Selalu lebih baik bagi saya untuk melewati proses ini tanpa mengetahui terlebih dahulu cerita mengenai lagu tersebut dari sang kreator. Hal ini memberikan saya ruang yang jauh lebih luas untuk melangkah sebelum saya terjebak dalam kurungan informasi dan budget. Setelah itu terjadi, baru saya berrtemu dan bertukar pikiran dengan sang kreator. Saya ingin mendengar dari sisi dia/mereka, cerita apa yang mereka coba komunikasikan. Dari hasil konsensus itu baru saya dapat bergerak lebih jauh. Di titik ini saya mulai menggodok konsep. Konsep diterjemahkan menjadi production requirement, budgeting, scheduling, dan banyak elemen-elemen lain. Perjalanan panjang pun dimulai hingga akhirnya menjadi sebuah video.
Bagaimana peran visual/musik video di era sekarang? Hanya sebagai promotion tools atau sesuatu yang lebih besar?
Lebih besar tentunya. visual/musik sebuah video mampu menjadi jembatan dari intisari cerita dan emosi sebuah lagu dengan sang pendengar. Dengan visual yang mendukung, “maksud” sebuah lagu dapat diresapi dengan lebih dalam dan pada akhirnya mempunyai potensi menjadi proses lanjutan yang dapat memberikan makna lebih dari lagu tersebut. Ini tentunya hal yang sangat krusial.
Apakah proyek favorit yang pernah kamu lakukan sampai saat ini ?
Saya adalah kritikus yang paling jahanam terhadap karya saya sendiri. Hampir dalam titik selesainya semua proyek saya selalu merasa ada cara lain yang lebih baik untuk melakukannya. Ada pendekatan visual yang lebih baik, atau ada pergerakan kamera yang lebih baik, ada cara edit yang lebih menarik, ada ini, ada itu dan seterusnya. Endless process ini yang mungkin menyebabkan saya agak sulit menyebutkan proyek favorit yang pernah saya lakukan. Saya bersyukur akan setiap pengalaman bermakna yang diberikan setiap proyek, tapi di satu sisi saya masih dalam proses pencarian.
Apakah menurut kamu hal positif dan negatif yang terjadi di industri musik ‘hari ini’ dari kacamata seorang sutradara?
Giant leap dalam perkembangan teknologi telah membawa kita kepada sebuah era yang tidak berbatas. Musik dan teknologi seolah dipadatkan menjadi satu. Kemampuan teknologi dalam mendistribusikan informasi mampu menelurkan insan-insan musik baru yang kini menghiasi banyak media. In the plus side ini dapat menggali potensi-potensi baru yang semakin mempertebal dunia musik. In the down side semakin banyak musikus instan yang merasa membuat musik itu “mudah” dan “cepat”. Bahwa membuat sesuatu yang populer dan mempunyai kemampuan menjual, menjadi titik kulminasi yang ingin dicapai. Sedih rasanya saat idealisme murni dalam berkarya kalah oleh faham-faham yang sempit . Karya ditujukan untuk membuat penikmat tidak hanya menikmati dan meresapi, tetapi juga untuk mengugah dan menimbulkan pertanyaan. Menyampaikan sebuah pesan. Saat sesuatu dilakukan hanya untuk mendapatkan banyak view di Youtube itu menurut saya agak keliru
Apa yang menarik dari musik Stars and Rabbit?
Yang menurut saya sangat menarik dari musik Stars and Rabbit adalah kejujuran konsep musik mereka baik dalam segi lirik maupun arrangement. Kemampuan Elda dan Adi untuk menuntun kita untuk masuk ke dalam dunia mereka juga menjadi daya pikat yang menyilaukan mata. Setiap lagu seakan menjadi lebih dari hanya sebuah lagu, tetapi menjadi sebuah cerita dengan alur yang mampu mengayun ayal jauh terbang tinggi.
Bagaimana ceritanya sehingga bisa membuat video untuk mereka?
Teman dekat saya yang kebetulan manajer mereka mengenalkan saya dengan lagu, “Man Upon The Hill”. Saya langsung meleleh dan jatuh hati. Tapi saat itu saya belum dibolehkan untuk membuat video untuk lagu itu (that song was their baby, dan mungkin mereka ingin lagu ini jatuh ke tangan yang tepat 🙂 ). Video musik pertama mereka yang saya buat “The House”, seakan menjadi ajang pembuktian agar saya bisa mendapatkan “Man Upon The Hill”.
Terakhir, bagaimana caranya jika ada band yang tertarik kerja sama dengan Bona?
Tentunya saya sangat senang jika ada band yang tertarik untuk bekerja sama. Awal proses selalu saya mulai dengan mendengar lagu yang ingin dibuatkan video. Mungkin bisa langsung menghubungi saya via website saya www.bonapalma.com.
Stars and Rabbit – Man Upon The Hill
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Kereeeennn