Pophariini berkesempatan untuk melakukan peliputan sesi pemotretan produk Hijack Sandals yang berkolaborasi dengan MALIQ & D’Essentials pada hari Rabu (26/06) di Opera Courtyard, Bandung. Dalam kolaborasi ini, Hijack menggaet Anton Ismael sebagai fotografer.

Dalam perjalanan ke Bandung, kami bertemu dengan Fahmi Faisal sang co-founder brand sandal asal Bandung tersebut. Di sela-sela persiapan pemotretan kami pun mewawancarainya.

Wawancara pun dimulai dengan cerita awal membuat brand sandal ini. Fahmi bercerita bahwa  ia bersama adik kelas zaman kuliahnya bernama Zaky Gufron melihat banyaknya orang-orang yang membuat sepatu boots di tahun 2010. Lalu, ia mempunyai gagasan untuk membuat brand sandal.

“Kenapa gak ada yang jual sendal ya, padahal sandal itu mesti ada di setiap satu rumah. Apalagi di Indonesia, yang mana iklimnya tropis,” ujar Fahmi.

“Awalnya sih cuman celetukan kita pas zaman kuliah dulu ya, terus akhirnya kita develop produknya, dan melakukan aktivitas marketing, dan akhirnya sampai saat ini,” tambahnya.

Menurutnya tantangan Hijack saat ini adalah harus bisa meng-upgrade terus dan expand ke milestone-milestone selanjutnya. Contohnya dengan ekspansi ke luar negeri.

“Sekarang kita lagi coba ekspansi ke beberapa negara. Kemarin kita baru aja ke Korea, kita ke Jepang juga. Mungkin itu yang jadi challenge-nya. Berhadapan dengan beberapa market yang beda dengan Indonesia, kita harus cari tahu, gimana caranya kita bisa masuk ke market negara-negara itu,” pungkasnya. 

Fahmi menceritakan bahwa setelah duduk bersama bersama MALIQ, ternyata ada kesamaan dengan Hijack, yaitu sama-sama mengedepankan sisi humanis. Dan ia menambahkan bahwa Hijack setiap membuat sebuah campaign itu selalu tentang humanisme.

Tak hanya itu, Fahmi berpendapat bahwa MALIQ itu sudah mendampinginya selama 21 tahun, dari masuk awal-awal kuliah sampai saat ini. Ia menganggap bahwa band yang digawangi oleh Angga dkk itu sebagai teman.

“MALIQ itu kayak temen aja buat gue. Pas mereka rilis album apa, gue dengerin. Ada momen kalo denger lagu MALIQ yang ini jadi inget momen pas gue ngapain gitu.” ujarnya.

Selain itu ia beranggapan bahwa MALIQ adalah band Indonesia yang standarnya selalu naik.

“Kalau ngomongin kariernya MALIQ adalah band di Indonesia yang sulit dikejar karena standarnya, karena naik terus (tertawa),” tutupnya.

Lagu MALIQ apa saja yang menjadi favorit co-founder Hijack Sandals satu ini? Simak langsung di bawah.

Kangen – Piano Version

“Ada momen dalam kehidupan gue ketika ada lagu itu [tertawa].”

Setapak Sriwedari

“Melihat spektrum MALIQ yang berbeda aja gitu dari lagu-lagu sebelumnya, terus tiba-tiba ada lagu ‘Setapak Sriwedari’ yang menurut gue agak beda dari spektrum yang biasanya.”

Sampai Kapan

“Lagu di album pertama dari MALIQ yang paling gue suka.”

Kita Bikin Romantis

“Relevan banget, relate banget gitu sama apa yang terjadi sekarang. Kalau ngomongin kariernya MALIQ tuh kayak bisa ya bikin lagu kayak gini terus, semua orang dengerin. Bahkan ponakan gue nyanyi dan hafal lagunya gitu.”

Terlena

“Karena sebelumnya udah denger (kalau gue gak salah ya), dulu denger Humania yang bawain (lagu) itu terus tiba-tiba album pertama keluar, gue dengerin tuh ada MALIQ bawain itu, kayak langsung ‘Siapa nih yang bawain?’.”