Music Merch Fest 2024 Fokus pada Keberlangsungan Cendera Mata Musik
Music Merch Fest kembali digelar tanggal 24 dan 25 Agustus 2024 sebagai bukti penghargaan terhadap kerja-kerja kreatif dalam proses produksi dan pengoleksian merchandise musik.
Acara ini dikelola oleh toko merch musik Libstore, unit produksi merch The Good and The Bad Print, dan jaringan musik band emerging antar daerah bernama Arisan Warisan.
View this post on Instagram
MMF 2024 fokus kepada keberlanjutan (sustainability) ekosistem dan cendera mata musik. Jika di tahun sebelumnya MMF dirayakan di 16 kota, tahun ini terjadi peningkatan dengan melibatkan total 20 kota antara lain Balikpapan, Bali, Bandar Lampung, Banjarnegara, Cilacap, Jambi, Jepara, Klaten, Kulon Progo, Kupang, Medan, Palopo, Pamulang, Padang, Pontianak, Purwokerto, Semarang, Sleman, Surakarta, dan Tuban.
Sebelum memulai MMF 2024, Libstore, The Good and The Bad Print, serta Arisan Warisan sudah lebih dulu meluncurkan program penggalangan dana yang diberi tajuk Band on Demand. Program ini mengajak 38 band/musisi lintas genre, jaringan, dan kota untuk merilis merchandise spesial berupa kaus. Dari setiap kaos yang terjual, band/musisi menyisihkan Rp10.000,- untuk mendukung penyelenggaraan acara tahun ini.
View this post on Instagram
Dalam jangka waktu 48 hari sejak Band on Demand dijalankan, program ini berhasil membangun solidaritas di ekosistem musik dengan pengumpulan dana sebesar Rp30.162.300,-. Pihak acara juga memastikan dana yang masuk akan dilaporkan secara berkala dan digunakan untuk keberlangsungan festival selama 2 hari.
“Ini jadi bukti bahwa setiap orang, penggemar musik, band, visual artist, toko merch musik, hingga vendor merch itu saling terhubung dan mendukung. Jadi, jika keberlanjutan itu tidak terjadi, artinya ada yang tidak beres di dalam ekosistemnya,” kata Andhika Dwi Nugroho selaku Retail Manager Libstore dalam siaran pers.
Untuk MMF 2024 di Sleman yang mengambil tempat di LIB, Jalan Pamungkas A18 (Jakal 14), Yogyakarta bakal diisi dengan rangkaian diskusi tentang proses kreatif seniman visual dan band emerging sampai diskusi bersama toko-toko penjaja cendera mata musik, dan banyak tema lainnya.
Selain diskusi MMF Sleman juga menghadirkan sesi dengar karya bersama punggawa skena lokal, DJ set, pameran arsip merchandise, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan ini dirancang untuk merayakan dan memperkuat hubungan antara musisi, penggemar, dan pelaku industri kreatif.
“Semoga perayaan MMF di Sleman dan kota lainnya jadi cara kita buat ngobrol tentang keberlanjutan band dan produksi merchandise musik yang jarang diketahui banyak orang. Ke depannya semoga bisa menularkan hal positif semacam ini ke para pegiat kreatif lainnya,” tutup Andhika.
Informasi selengkapnya mengenai Music Merch Fest 2024 bisa dilihat di akun Instagram @merch.fest.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …