ICY Berbicara tentang Sesuatu yang Tidak Adil di Maxi-Single Perdana
Bandung kembali melahirkan band bernapas hardcore dengan nama ICY. Mereka menandai kemunculan dengan maxi-single perdana DEMO 2024 berisi 2 lagu hari Jumat (23/08).
ICY beranggotakan Kevin Rafsanjani (bas), Luthfi (drum), Lucky (gitar), dan Vansu Akbar (vokal) menghadirkan kolaborator untuk dua lagu mereka yaitu Arga dari Prejudize di lagu “Casting Shadow” dan Michael Sippan dari Bleach di lagu “Break The Chain”.
Kami sempat berbincang dengan Vansu untuk membahas karya perdana ICY. Ia menjelaskan bahwa band coba menyampaikan keresahan yang mereka rasa sudah lama ada di skena hardcore lewat perilisan maxi-single DEMO 2024 ini.
“‘Casting Shadow’ dan ‘Break the Ice’ bukan sekadar lagu, tapi juga sebuah pernyataan terhadap ketidakadilan dan budaya senioritas yang masih terjadi,” kata Vansu via WhatsApp hari Rabu (28/08).
Pesan yang disampaikan oleh band melalui dua lagu tersebut adalah gabungan elemen-elemen heavy hardcore klasik dengan sentuhan modern.
“Kami ingin ini menjadi suara dari mereka yang selama ini terpinggirkan,” tambahnya.
Topik untuk maxi-single ini dirasa Vansu cukup berat hingga saat menggarapnya punya tantangan tersendiri karena harus menjaga intensitas dan kejujuran lagu. Para personel juga berusaha bagaimana bisa menyalurkan semua emosi ke dalam riff gitar dan lirik yang dibawakan.
Bertepatan dengan tema yang dibawakan ICY, kami menanyakan bagaimana perkembangan skena musik di Bandung. Mewakili rekan-rekannya, Vansu berpendapat meski berjalan dinamis dengan banyaknya talenta-talenta baru bermunculan, namun komunitas musik di Bandung masih mengalami beberapa kendala.
“Terutama terkait dengan praktik-praktik lama yang masih dipertahankan oleh beberapa pihak. Itulah yang menjadi salah satu motivasi utama kami untuk membentuk ICY, sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya tersebut dan mendorong perubahan yang lebih baik,” pungkas Vansu.
Vansu berharap dengan adanya karya-karya ICY bisa membantu mendorong lebih banyak band dan individu untuk saling dukung tanpa memandang senioritas, dan lebih fokus kepada apa yang bisa mereka kontribusikan pada skena.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …