Sedikit Cerita dari Menyaksikan Sal Priadi dalam Tur Zuzuzaza di Yogyakarta
Sal Priadi menjalani tur Zuzuzaza di sejumlah kota sejak akhir Agustus 2024. Jakarta menjadi kota pertama, disusul Bali, Bandung, Malang, dan yang terakhir di Indonesia untuk tur ini adalah Yogyakarta. Kemudian pertengahan Oktober nanti penggemar di Kuala Lumpur juga mendapat bagian.
Bukan sekadar pertunjukan musik, jika melihat jadwal via website resmi, Sal menyiapkan waktu 2 hari di setiap kota kunjungan untuk mengadakan Extrakurikuler di Pipi dan Duh Gusti Ada Orkes, namun Pophariini hanya menghadiri konser yang berlangsung hari Minggu (29/09) di Sportorium, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Saat tiba di UMY sekitar pukul 18.00 WIB lewat, tampak para calon penonton sedang mengantre untuk masuk ke ruang pertunjukan. Sementara itu, Pophariini berkesempatan masuk ke belakang panggung dan melihat bagaimana detik-detik suasana menjelang konser Sal dimulai pukul 19.00 WIB.
Fokus utama menjalani tur yang bernama sama dengan lagu yang ada di album terbaru ini pastinya ajang bagi Sal untuk membawakan lagu-lagu MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS secara langsung bersama band pengiring yang diisi Eka Daniel (drum), Bayu Rusady (bas), Andri (keys, playback engineer), Eko Sakti (gitar akustik), Ivan J (gitar elektrik), serta backing vocal Natania Karin dan Syanindita Prameswari.
Ruangan panggung malam itu dihiasi bola berwarna merah, hijau, orange, dan biru. Terdapat layar di kiri dan kanan panggung, yang mana setiap kali lagu dinyanyikan muncul teks lirik untuk membantu penonton yang tak hafal.
Lagu-lagu dari album MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS yang masuk ke daftar sebut saja “Lewat sudah pukul dua, makin banyak bicara kita”, “Hi, selamat pagiii”, “Episode”, “Kita usahakan rumah itu”, “Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu”, “Foto kita blur”, “Yasudah”, dan “Zuzuzaza”.
“Lagu ini sebenarnya tentang menciptakan bunyian ngasal. Lagi sedih, selalu percaya kita selalu punya musik dalam diri kita untuk berdiri lagi,” kata Sal Priadi sebelum membawakan “Zuzuzaza”.
Sal juga sempat mengulang Memomemoria di tur ini, masih dengan imbauan tidak boleh merekam apa pun selama pertunjukan berlangsung, yang memang sudah dilakukan sejak hari itu.
Jujur saja, momen ini masih lumayan membingungkan karena mata tak diajak hanya fokus pada satu tontonan. Sal berada di sisi panggung yang kanan, penari di sisi panggung yang kiri, dan tengah diisi adegan-adegan.
Tak jarang penonton ikut bernyanyi di sepanjang set malam itu hingga konser secara keseluruhan ditutup nomor “Gala bunga matahari” dan “I’d like to watch you sleeping”.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …