Tremorrage Asal Aceh Sampaikan Pesan Perdamaian di Single 173

Jan 10, 2025

Band metal asal Aceh bernama Tremorrage mengawali tahun 2025 dengan merilis single “173” hari Senin (06/01). Selain bisa didengarkan dalam bentuk audio, videoklip lagu ini juga sudah bisa ditonton via kanal YouTube TremorRage Official.

 

 

Tremorrage beranggotakan 5 personel yang terdiri dari Aed Qodrie (gitar), Teuku Rommel (drum), Teuku Oliya (gitar), Ferry Klart (vokal), dan Hasman Jafri (bas).

Kami menghubungi Aed hari Kamis (09/01) via WhatsApp untuk berbincang perjalanan Tremorrage sampai perilisan single “173”. Sang gitaris mengawalinya dengan mengatakan bahwa band dibentuk bersama Rommel (drum) dan vokalis terdahulu, Ais.

“Terus ada beberapa hal yang membuat kami ganti vokalis dan mencari gitaris serta pemain bas. Akhirnya terbentuklah Tremorrage sekarang, ditambah 3 personel baru Oliya, Ferry, dan Jafri,” kata Aed.

Dalam membawakan lagu “173”, Tremorrage menggandeng Mustika Kamal (Billfold, Last Goal Party, CVNDY) sebagai kolaborator vokal. Aed mengatakan single ini menceritakan tentang genosida yang terus terjadi di dunia, khususnya untuk anak-anak yang menjadi korban.

 

 

“Judul ‘173’ juga terinspirasi dari Surat Ash-Shaffat Ayat 173, yang artinya cocok untuk lirik lagu ini. Jadi yang ingin disampaikan dari lagu ini, kita harus berbicara atau berbuat sesuatu supaya kedamaian tercipta, tidak ada lagi penjajahan, peperangan, dan pembantaian,” jelasnya.

Berbicara soal promosi musik di era ini, Aed memaparkan ia dan rekan-rekannya sangat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di layanan streaming musik seperti berusaha masuk ke daftar putar, sampai membuat materi visual agar tayang di layanan streaming tersebut.

Perkembangan skena musik di Aceh sendiri pun dirasa sangat keren bagi Aed. Ia merasa banyak band teman-temannya yang sudah melangsungkan tur secara masif ke berbagai kota.

“Ternyata hal tersebut sangat berpengaruh ke teman-teman yang lain untuk lebih meningkatkan lagi produktivitas bandnya. Dan tentunya itu juga berimbas terhadap pertumbuhan ekosistem musik sidestream di kota kami,” tutup Aed.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Lirik Lagu Terakhir Kali Wijaya 80 tentang Fase Penerimaan dalam Sebuah Perpisahan

Wijaya 80 resmi merilis single “Terakhir Kali” tanggal 6 Desember 2024. Dalam waktu sebulan setelah peluncuran, lagu ini berhasil menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Tak heran angka pendengarnya mencapai …

Danilla dan Hindia Bawakan Ulang Lagu Jika Ciptaan Melly Goeslaw

Menyambut tahun yang baru, Danilla kolaborasi bersama Hindia untuk merilis ulang lagu “Jika” yang dilepas hari Rabu (01/01). Lagu yang diciptakan Melly Goeslaw ini pertama kali beredar di akhir tahun 1990.   Tak sendirian, …