Tremorrage Asal Aceh Sampaikan Pesan Perdamaian di Single 173
Band metal asal Aceh bernama Tremorrage mengawali tahun 2025 dengan merilis single “173” hari Senin (06/01). Selain bisa didengarkan dalam bentuk audio, videoklip lagu ini juga sudah bisa ditonton via kanal YouTube TremorRage Official.
Tremorrage beranggotakan 5 personel yang terdiri dari Aed Qodrie (gitar), Teuku Rommel (drum), Teuku Oliya (gitar), Ferry Klart (vokal), dan Hasman Jafri (bas).
Kami menghubungi Aed hari Kamis (09/01) via WhatsApp untuk berbincang perjalanan Tremorrage sampai perilisan single “173”. Sang gitaris mengawalinya dengan mengatakan bahwa band dibentuk bersama Rommel (drum) dan vokalis terdahulu, Ais.
“Terus ada beberapa hal yang membuat kami ganti vokalis dan mencari gitaris serta pemain bas. Akhirnya terbentuklah Tremorrage sekarang, ditambah 3 personel baru Oliya, Ferry, dan Jafri,” kata Aed.
Dalam membawakan lagu “173”, Tremorrage menggandeng Mustika Kamal (Billfold, Last Goal Party, CVNDY) sebagai kolaborator vokal. Aed mengatakan single ini menceritakan tentang genosida yang terus terjadi di dunia, khususnya untuk anak-anak yang menjadi korban.
“Judul ‘173’ juga terinspirasi dari Surat Ash-Shaffat Ayat 173, yang artinya cocok untuk lirik lagu ini. Jadi yang ingin disampaikan dari lagu ini, kita harus berbicara atau berbuat sesuatu supaya kedamaian tercipta, tidak ada lagi penjajahan, peperangan, dan pembantaian,” jelasnya.
Berbicara soal promosi musik di era ini, Aed memaparkan ia dan rekan-rekannya sangat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di layanan streaming musik seperti berusaha masuk ke daftar putar, sampai membuat materi visual agar tayang di layanan streaming tersebut.
Perkembangan skena musik di Aceh sendiri pun dirasa sangat keren bagi Aed. Ia merasa banyak band teman-temannya yang sudah melangsungkan tur secara masif ke berbagai kota.
“Ternyata hal tersebut sangat berpengaruh ke teman-teman yang lain untuk lebih meningkatkan lagi produktivitas bandnya. Dan tentunya itu juga berimbas terhadap pertumbuhan ekosistem musik sidestream di kota kami,” tutup Aed.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Maxi Single Mekar Seribu Runtun Jadi Momen Kembali CJ1000
Band yang menamakan genre musik mereka heavy rock ugal, CJ1000 akhirnya kembali berkarya lewat perilisan maxi single Mekar Seribu Runtun berisi dua lagu “Mekar Seribu Runtun” dan “Tangga Semesta II” (15/01). CJ1000 …
Lalahuta Ungkap Cinta yang Terpendam Lewat Single Pintu Rahasia
Lalahuta membuka tahun yang baru lewat perilisan single “Pintu Rahasia” (15/01). Single ini mengangkat sisi kerahasiaan dari kisah cinta dengan menyentuh tema kejujuran dan perasaan mendalam yang sulit untuk diungkapkan. Berdurasi sekitar …