6 Stylist Indonesia Berbicara Tren Fashion Musisi di 2025

Jan 22, 2025

Dunia musik tidak hanya berbicara perihal nada dan lirik, tetapi juga bagaimana para musisi menyampaikan cerita mereka lewat penampilan di atas panggung. Di balik setiap kostum yang mencuri perhatian, ada peran seorang fashion stylist yang menciptakan harmoni antara musik dan gaya.

Kami berbincang dengan 6 fashion stylist yang pernah atau masih bekerja dengan band/musisi Indonesia. Menanyakan tentang awal karier, tantangan yang dihadapi, hingga pandangan mereka soal tren fashion musisi di tahun 2025. Simak langsung wawancara kami di bawah ini.

 

Allysha Nila

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Seperti stylist lainnya, aku bekerja untuk berbagai klien. Keterlibatanku dengan musisi berawal dari proyek fashion yang lebih komersial. Musisi pertama yang aku style secara berkelanjutan adalah Angel Pieters, dimulai dari campaign brand Litti bersama Gema Semesta. Sejak itu, aku sering styling untuk Angel, membangun style yang edgy dan high fashion, hingga menjadi teman dekat.

Yura Yunita kemudian mengenalku lewat Shabrina Nesya, makeup artist yang ia percaya. Aku belajar banyak dari pengalaman styling Yura karena dia selalu memakai wastra Indonesia on stage sehingga aku banyak mencari materi supaya bisa membuat sesuatu yang berkesan, bermakna, dan berkelas. Aku ingin sekali memperkenalkan begitu banyak macam tekstil Indonesia yang masih sangat terbatas untuk bisa dipakai on stage.

Meskipun klien utamaku bukan musisi, merekalah yang mendukung karierku saat bekerja full-time sebagai stylist pada 2020 di tengah pandemi. Aku dipertemukan dengan orang-orang yang sangat terlibat dan terbuka dalam proses styling, mereka tau jelas apa yang mereka mau dan sangat memercayai aku.

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Di tahun 2023, aku pernah styling Andien untuk acara Gala Dinner KTT ASEAN—yang ada adegan dia terjun dari rooftop gedung Bursa Efek Jakarta. Behind the scene-nya menarik sekali karena tim kreatifnya sangat besar dan aku diberi kepercayaan penuh untuk membuat look custom produksiku sendiri.

Aku juga diajak buat kostum JKT48 untuk MV Sayonara Crawl yang juga dipakai on stage. Seru banget prosesnya karena aku kerja secara intensif dengan Kak Kiki (Sutradara) dan Gomi-san (Creative Director). Resepsinya juga menarik karena aku belum pernah berinteraksi dengan dunia girl group yang peminatnya banyak dan antusias banget.

Aku juga pernah styling Eva Celia dan Mamanya, Sophia Latjuba, untuk photoshoot mother and daughter, which I thought was really sweet. Ada berbagai proyek yang sudah aku kerjakan, tapi aku pengen kerja dengan lebih banyak lagi musisi, karena belakangan ini aku lebih sering styling aktor untuk premier.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by allysha (@allyshanila)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Untuk riset, aku harus ngobrol dengan musisinya dan stalk akun Instagram-nya. Lucunya, aku sebenernya orang yang agak pendiem, apalagi sama orang baru, lebih observant. Aku pasti pelajari mereka secara mendalam dengan melihat style dan branding-nya, juga meminta details lainnya kepada tim mereka.

Saat fitting, aku akan tahu lebih dalam perihal kecocokan dan kenyamanannya. Aku intip juga wardrobe yang mereka punya. Sangat penting untuk mendengarkan feedback mereka sehingga ujungnya akan banyak berdiskusi. Sebagai stylist, kita harus tahu tempat karena style itu punya banyak konteks dan setiap acara punya vibes masing-masing. Ditambah, ada yang namanya feeling—terkadang ada hal yang gak bisa dijelaskan dengan logika.

Stylist harus berani mendorong musisi untuk mencoba sesuatu yang baru. Aku ingin memberikan mereka hal-hal yang mereka sendiri belum tahu bahwa itu yang mereka inginkan. Untuk mewujudkan hal ini, harus ada preparasi yang matang sebagai jembatannya.

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi? 

Oh, banyak sekali tantangannya. Tapi untuk aku pribadi, yang paling utama adalah teknis; waktu, dress code, dan medan perang. Pertimbangan stage sangat penting karena memengaruhi kenyamanan dan performance—aku ingin memastikan tidak ada wardrobe malfunction.

Kadang tidak ada waktu untuk fitting, atau ada perubahan schedule jadi look yang tadinya mau dipakai harus diubah. Tentu ini memengaruhi kreativitas, tetapi seorang stylist diuji dari akalnya dan bagaimana kita mencari solusi. Misalnya, outfit yang mungkin tidak sesuai bayangan kita pada awalnya bukan selalu hal yang buruk, justru dari tantangan tersebut, kita dapat membuat karya yang lebih baik.

Memahami watak, branding dan kecenderungan adalah suatu proses dan memang bagian dari pekerjaannya. Aku mengerti jadwal musisi cenderung sangat padat, namun sebagai kreatif, kita perlu ruang dan waktu untuk bisa memilih yang terbaik dengan mata jernih.

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini! 

Banyak musisi Indonesia memiliki style menarik berkat stylist mahir, seperti Ajeng Svastiari untuk Isyana Sarasvati dan Vidi Aldiano, Grace Glorify untuk GAC, serta Jonathan Andy Tan untuk Eva Celia dan Maudy Ayunda.

Namun, style musisi sebaiknya berkembang dari diri mereka sendiri, bukan hanya mengandalkan stylist. Personal style harus punya jiwa, bukan sekadar bagus atau bermerek. Di era 80-90an, musisi menjadi panutan fashion tanpa stylist. Saat ini, autentisitas penting di tengah tren gimmick dan viral.

Dunia musik seharusnya memanfaatkan fashion untuk mendukung karya, lirik, atau gerakan sosial seperti keberlanjutan pakaian. Mengulang outfit dengan gaya berbeda atau membeli karya desainer lokal untuk tampil mendukung emerging designers sangatlah penting.

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Pengetahuan musik itu penting, tapi lebih penting minat dan rasa ingin tahunya. Pada akhirnya, musik adalah tentang emosi dan koneksi. Expose yourself and keep an open mind to everything, I just don’t like it when it gets snobbish.

Musik sangat menginspirasi karyaku sebagai stylist dan aku sangat mencintai musik, jadi rasanya natural ketika akhirnya aku dipertemukan dengan musisi. Saat kuliah, tesisku membahas hubungan indeterminate music yang di-pioneer oleh musisi John Cage. Meskipun gak di dunianya, aku memang suka ngulik. Pengetahuanku masih terbatas sehingga aku selalu mencari tahu dan belajar. Musisi favoritku adalah Björk yang kebetulan sangat mengeksplor fashion, setara dengan kompleksitas musiknya.

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

Aku melihat tren fashion tahun ini melanjutkan apa yang dibawa dari 2024, yakni istilah babygirl men. Terminologi ini belum banyak dipakai di Indonesia, lebih dikenal untuk aktor barat, tapi sudah terlihat pada musisi kita. Aku suka gaya musisi laki-laki yang subtle, tailored, dan preppy dengan sentuhan non-gender-conforming—tersirat dari potongan hingga merek yang lebih terkurasi dan underground. Ada kesan nerdy, maskulinitasnya terasa safe. Contohnya Adrian Khalif, Sal Priadi, Dikta, Bilal Indrajaya, Gamaliel, Vidi Aldiano, dan Julian Jacob.

Gaya mereka sudah seperti ini beberapa tahun terakhir. Perubahan fashion menurutku bukan tren, tapi shift yang berkaitan dengan karya musisi yang semakin concept-driven, terutama saat merilis album. Untuk perempuan, banyak yang terinspirasi gaya K-Pop, seperti BCL dengan rambut icy blonde pixie cut dan gaya kasual yang relatable.

 

Elco Frebliaman

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Aku memulai karier pada 2014 sebagai Creative Director di salah satu majalah remaja. Saat itu aku bersahabat dengan Rini (Pemenang Indonesian Idol 2007) yang berencana mengubah image dengan nama baru Rinni Wulandari. Aku diminta untuk membantu menciptakan look yang edgy dan seksi, selaras dengan musiknya yang lebih R&B, single “Oh Baby”. Saat itu media mulai mencari tahu siapa orang di balik kesuksesan perubahan image Rinni. 

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Selain Rinni, ada Andien Aisyah, Raisa, Yura Yunita, Isyana Sarasvati, Teza Sumendra, AgnezMo, Rendy Pandugo, Afgan, Adrian Khalif, Cinta Laura, Jevin Julian, Ardhito Pramono, Vidi Aldiano, dll. Aku terlibat dalam banyak proyek seperti photoshoot album/single, festival, videoklip, dan TVC.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by ELCO FREBLIAMAN (@elcofrebliaman)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Pasti aku cari tahu dulu signature style mereka dengan browsing penampilan-penampilan mereka sebelumnya. Lalu, ngobrolin do’s and don’ts-nya apa saja. Aku juga sering menanyakan style icon klien-klienku. Dari situ, aku bisa membayangkan style yang cocok dan yang mereka suka. Kemudian, aku pilih beberapa look dari berbagai desainer atau brand untuk kita pilih bareng-bareng. Setelah terpilih, aku pasti melakukan proses fitting untuk melihat look mana yang cocok atau tidak ketika dipakai musisi tersebut. 

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi?

Terkadang waktu yang dikasih sangat mepet. Mencari jadwal fitting di sela-sela jadwal para musisi yang sangat padat juga menjadi tantangan tersendiri. Akan tetapi, sejauh ini nggak ada tantangan yang terlalu berat. Mungkin karena aku mengerjakannya dengan hati selama ini, jadi semuanya terasa mudah dan fun

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini!

Seru. Saat ini para musisi Indonesia lebih berani dengan style mereka di atas panggung. Sepertinya sekarang nggak ada batasan lagi soal warna. Untuk musisi pop, warna tertentu yang sebelumnya identik dengan penyanyi wanita, sekarang bisa dipakai siapa saja. Kita bebas eksplor style yang unik dan outstanding, namun tetap nyaman dipakai. 

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Penting banget menurutku. Setiap Jumat, aku pasti cek Spotify untuk mengintip rilisan lokal terbaru, termasuk cover art-nya. Selain itu, aku juga membaca artikel-artikel musik di Pophariini dan Rolling Stone setiap bulannya untuk mendapat pengetahuan tentang musik. 

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

Tren fashion musisi di tahun 2025 pastinya akan lebih seru dari tahun lalu. Aku yakin akan semakin banyak musisi yang lebih berani eksplor style mereka. Aku ramalkan style musisi yang berkembang ini akan membuat musik Indonesia lebih modis lagi dibanding sebelumnya.

 

Ferry Oktavianus

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Cerita aku menjadi fashion stylist dimulai ketika aku terlibat di photoshoot artwork untuk single para musisi.

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Musisi yang pernah aku kerjakan banyak banget. Mulai dari dangdut, sampai pop, meskipun lebih sering handle musisi pop seperti Lyodra, Ghea Indrawari, Mark Tama, Rimar, Wika Salim. Paling lama meng-handle Rizky Febian dan Mahalini. Udah dari photoshoot single, videoklip, sampai acara TV. 

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by styledbyfhe (@styledbyfhe)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Musisi pada setiap acara pasti memiliki dress code masing-masing, baik itu off air, maupun on air. Kalau tidak ada, kita brainstorming terlebih dahulu dengan artisnya. Dengan cara inilah, kita tahu apa yang mereka suka, style-nya seperti apa. Akhirnya akan terbentuk style khas musisi tersebut. Penting juga untuk mempelajari warna kulit dan bentuk tubuh. Hal ini dilakukan supaya kulit tidak terlihat kusam dan terlihat gendut jika menggunakan baju dengan warna-warna tertentu saat manggung. 

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi?

Tantangannya ada di waktu dan bagaimana menentukan style di setiap panggung dengan mempertahankan identitas masing-masing musisi. 

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini!

Fashion di dunia musik sangat beragam saat ini. Musisi sudah bisa memutuskan style apa yang mereka suka, seperti edgy, Korean, dan Hollywood. 

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Penting banget supaya kita tahu style yang mau kita bawakan ke sang musisi. 

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

Menurut aku, tren fashion musisi 2025 sudah makin beragam, unik, dan berani. Jika sebelumnya style musisi di festival cenderung simpel, kini mereka ingin yang spektakuler. Jadi nggak ada bedanya antara style untuk di TV, acara off air, dan festival. 

 

Jonathan Andy

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Perjalananku dimulai pada 2011 sebagai stylist assistant di videoklip Ungu dan Setia Band. Aku juga pernah bekerja di majalah musik bernama Juice Magazine dan ELLE Indonesia, melakukan styling musisi untuk keperluan editorial majalah. Berlanjut ke 2017, aku mulai freelance styling Eva Celia, Yura Yunita, dan Naura Ayu untuk manggung.

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Selain musisi yang aku sebutkan sebelumnya, aku pernah styling Maudy Ayunda, Andien Aisyah, Monita Tahalea, Afgan, Dougy dari The Temper Trap, dan musisi yang tampil di G20 di Garuda Wisnu Kencana, Bali 2022 lalu.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Jonathan Andy (@jonathandytan)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Tentu dengan mengenal karakter para musisi, musik yang dibawa, dan kenyamanan berpakaian masing-masing. Yang menjadi pertimbanganku ketika styling adalah kesesuaian antara siluet badan sang musisi, gaya busana yang dibawa, lighting, dan pergerakan musisi di panggung.

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi?

Waktu adalah yang paling menantang. Selain waktu, mungkin request klien yang harus menyesuaikan warna busana dengan kulit dan acara yang didatangi. Terkadang kenyamanan berpakaian tidak sejalan dengan siluet dan estetika.

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini!

Saat ini musisi sudah lebih berani untuk mengeksplor gaya yang mereka suka. Lebih seru dan berwarna.

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Cukup penting. Kita harus align dengan musisi, baik itu lagu yang dibawakan, genre, maupun request yang ada. 

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

Aku cukup bimbang dalam menarik kesimpulan tentang tren fashion di industri musik. Setiap musisi punya gaya masing-masing. Aku melihat fashion bersifat general, sedangkan musik bicara tentang karakter dari musisinya. Meski begitu, aku menilai tren fashion saat ini sudah lebih modern—tidak seperti era-era sebelumnya yang mengarah pada Y2K, grunge, dan 90-an.

 

Joviana Henza

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Ceritaku menjadi fashion stylist berawal saat aku ngobrol sama sahabatku, Baskara (Basboi) setelah showcase dia. Proyek styling pertama yang aku handle adalah Basboi di Joyland Festival 2022. 

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Ada Basboi, Reality Club, Ramengvrl, Idgitaf, Rahmania Astrini, Sheryl Sheinafia, Lomba Sihir, Nadhif Basalamah, Nidji, Vierratale, Cinta Laura, Hindia, dan teman-teman musisi lainnya. Beberapa tahun terakhir, aku juga dipercayakan untuk megang TVC dan digital video. 

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Joviana Henza (@__henza)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Pastinya dengan ngobrol secara personal sama mereka. Salah satu hal yang aku suka dari kerja sama musisi adalah mereka selalu tahu apa yang mau mereka sampaikan dari dirinya as a brand. Dengerin lagunya juga membantu aku untuk memproyeksikan personanya. 

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi?

Pernah suatu saat, barangnya ketahan di DC Cakung. Selain itu, bisa nyamain visi sama musisinya is an interesting challenge

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini!

Seru banget. Sekarang bukan cuma musisi aja yang udah melek sama penampilan busana, tapi masyarakat as a whole juga. Jadi nge-push musisi tampil lebih autentik lagi.

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Tricky menurutku. Mungkin pengetahuannya bukan hanya musiknya seperti apa, tapi trend and culture that revolves on the artist’s music itself. Kayak pertemuan pertamaku dengan Basboi, kita sama-sama suka banget the rise of Tyler, The Creator.

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

I see a lot of maximalist reign come arose this 2025. Contoh paling simple adalah Sabrina Carpenter dengan old holywood bombshell signature style. Musik dan tata busana bakal lebih align dan realistis. It sure will be a fun year of music and fashion.

 

Yasvi Djaganata

 

Ceritakan awal kariermu sebagai fashion stylist untuk musisi!

Di 2018, aku diajakin temen untuk langsung nyemplung ke industri kreatif. Tepatnya meng-handle photoshoot cover CD untuk toko ayam siap saji. Dari situ, jalannya terbuka dan ternyata aku enjoy banget pegang musisi.

 

Siapa saja musisi yang pernah kamu styling dan sudah terlibat di proyek apa?

Kalo ditanya siapa, banyak banget musisi yang pernah aku styling. Macem-macem juga proyeknya, dari MV, TVC, DVC, photoshoot, dan attending event

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by YASVI OKKADUANA (@yasvidjaganata)

 

Bagaimana cara kamu menentukan kostum panggung yang sesuai persona musisi?

Pertama, kita harus cari tahu dulu karakter berpakaian musisi tersebut. Lalu, pahami komposisi styling yang pas. Proporsi dan warna sangat penting karena biasanya setiap musisi sudah punya resep styling masing-masing. Jadi kita tinggal pelajari dan pahami, serta kasih sedikit touch of identity kita sebagai pemanis stylingan-nya.

 

Apa tantangan kamu setiap styling musisi?

Salah satu dari banyaknya tantangan adalah mempelajari persona yang ingin disampaikan. Susah-susah gampang karena kita harus mengenal sang musisi lebih dalam secara berpakaian.

 

Berikan pandanganmu tentang dunia fashion di musik Indonesia saat ini!

Seru. Aku selalu tertarik membuat look seorang musisi karena mereka menggunakan skin yang berbeda di setiap panggung. Setiap musisi punya identitas berpakaian masing-masing yang membuat aku mikir kalo kita (Fashion Stylist) pegang banyak artis dengan persona berbeda pasti kliyengan.

 

Seberapa penting pengetahuan musik seorang fashion stylist musisi?

Lumayan penting, menurut aku. Apalagi untuk tahu lebih dalam tentang musik dari musisi yang kita handle. Itu bakal menjadi sebuah pendekatan tersendiri antara stylist dan musisi tersebut. 

 

Bagaimana kamu melihat tren fashion musisi di tahun 2025? 

Kayaknya bakal banyak banget musisi-musisi yang akan punya identitas manggung yang seru dan nyentrik. Blantika musik Indonesia jadi makin seru.

 

Penulis
Amira Nada Fauziyyah
Tetap melaju kencang di rute yang tak selalu aman.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

The Club’s Asal Jambi Memilih Kisah Cinta ala Gen Z sebagai Tema Single Perdana

Unit indie pop/alternatif asal Jambi, The Club’s memulai perjalanan dengan melepas single perdana “Someday” (11/01).      The Club’s adalah Himam (vokal, gitar), Doy (gitar), Jipel (bas), dan Agoy (drum). Pada 13 Januari, kami …

Svara Durbala Menandai Kemunculan Lewat Single Nyalakan Terang

Grup musik pop alternatif/indie asal Sukabumi, Svara Durbala merilis single perdana berjudul “Nyalakan Terang” hari Jumat (10/01).      Svara Durbala beranggotakan Raden (vokal, gitar), Fahsya (gitar), dan Alvin (bas). Kami pun mewawancarai Fahsya, Raden, …