Band Black Metal Palu, LIIV Rilis Single Perdana Berjudul III

Band post-black metal asal Palu bernama LIIV resmi menandai kemunculan mereka lewat single perdana bertajuk “III” hari Sabtu (01/03). Single ini menceritakan tentang kondisi seseorang saat terjebak atau tidak bisa terlelap setelah jarum jam mengarah ke angka 3 atau dalam romawi tertulis III.
Terbentuk dengan formasi lima anggota yang terdiri dari Mørx (vokal), Yung (gitar), Ris (bas), And (drum), dan Ekx (gitar), mereka pun menggunakan nama LIIV.
Kami sempat menghubungi Mørx yang bernama asli Adjust Purwatama untuk menceritakan bagaimana LIIV terbentuk sampai mereka merilis single “III”. Sang vokalis menjelaskan bahwa alasan pertama ia dan rekan-rekannya membentuk band dengan musik post-black metal ini karena merasa belum ada yang seperti itu di Palu.
Memulai kegiatan workshop tahun 2024 lalu, Adjust mengaku LIIV langsung menghasilkan 2 lagu termasuk “III”. Lagu “III” sendiri merupakan materi kedua yang mereka selesaikan, namun akhirnya terpilih menjadi single perdana.
“Sedikit fakta, lagu ‘III’ ini merupakan materi kedua yang beres kami kerjakan saat workshop, namun dipilih menjadi single perdana untuk dirilis. Dengan alasan single ini sangat mewakili kami untuk tampil ke pendengar,” kata Adjust.
Dari sisi aransemen musik, LIIV banyak mengambil pengaruh dari band seperti Deafheaven, MØL, An Autumn for Crippled Children, dan Amenra. Meski begitu, mereka ingin menunjukkan bahwa referensi bermusik tidak semata-mata hanya menjadi template atau moodboard.
“Potensi untuk mengembangkannya bisa besar, asal bertemu orang yang pas. Ekplorasi dan eksperimen bisa dilakukan, asal takarannya tidak berlebihan,” ucap Adjust.
Sebagai penulis lirik lagu, Adjust ingin mengangkat fenomena yang memang ia rasakan sendiri yaitu tentang kegelisahan setiap pukul 3 pagi.
“Sebuah kondisi yang kerap saya alami bila memasuki jam 3 pagi. Membuat badan dan pikiran yang sudah lelah, menjadi hancur. Dan berakibat tidak fit saat menjalani aktivitas di pagi harinya,” jelas Adjust yang juga mengingatkan para pendengar agar mengurangi begadang.
Selain ingin mengeksplorasi berdasarkan referensi, LIIV juga punya tujuan bermusik yang lain yaitu agar bisa memperlihatkan bahwa Palu juga memiliki band dengan musik yang mereka usung.
Mewakili rekan-rekannya, Adjust percaya diri bahwa band-band di Palu memiliki kualitas yang bisa sejajar dengan daerah lain. Ia pun merekomendasikan sebuah kompilasi untuk bisa mengenal band-band keren dari Sulawesi.
“Banyak band mulai bermunculan lagi dengan warna yang sebelumnya jarang dimainkan. Contohnya bisa didengar di album kompilasi bernama Sulawesi Hard Compilation. Sebuah inisiasi baik dari 3 kota di Sulawesi, yaitu Makassar, Palu, dan Manado,” pungkasnya.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Matter Mos Gandeng Teddy Adhitya di Single Terbaru Sujud
Setelah meluncurkan “Talisman” November 2024 lalu, Matter Mos mengungkapkan perasaan romansanya terhadap Tuhan melalui single terbaru berjudul “Sujud” (28/02). Dalam proyek terbarunya ini, Matter Mos atau akrab disapa Fadil menggandeng Teddy Adhitya …
DOM 65, Strap Gitar Putus, dan Fortuna yang Harus Pensiun
Pagi yang terik pukul 10, rombongan DOM 65 menenteng alat musiknya untuk dibawa menuju Stadion Mandala Krida. Alat tersebut ditenteng dengan berjalan kaki karena stadion dengan rumah mereka hanya berjarak 200 meter. Agenda manggung …