Album yang Mengubah Hidup: Daniel Mardhany
Membicarakan album yang mengubah hidup memang perkara yang sulit. Tak semua orang, ketika ditanya, bisa lantas langsung segera menujuk satu album yang benar-benar mengubah hidupnya, termasuk seorang Daniel Mardhany.
Ketika saya hubungi untuk bertanya soal ini, kebingungan menghiasi kepala vokalis Dead Squad ini.
“Satu album doang nih? Sulit juga, hahahaha,” ungkapnya.
“Itu tantangannya, satu album saja,” jawab saya.
Daniel Mardhany sendiri sebetulnya adalah seorang yang, menurut saya, sangat kompleks. Selain dikenal sebagai vokalis band cadas, ternyata pengoleksi gitar Fender ini juga punya satu dua bahkan lebih proyek musik yang digarapnya.
Soal album terbaik, Daniel sempat menyebutkan kepada saya beberapa album dari grup band indiepop/shoegaze yang kerap didengarkannya.
“Album kompilasi Jeruk, Mansun, Suede, Blur, Loveless-nya MBV,” ungkapnya, sebelum akhirnya berubah pikiran.
Setelah saya tinggalkan ia merenung semalam suntuk, keesokan harinya, pria yang sudah menikah ini pun kembali menghubungi saya dengan membawa satu album yang benar-benar mengubah hidupnya, sebagai vokalis band sekaligus sebagai penulis lirik. Saya terkaget mendengar albumnya.
Ah, mari simak bersama album dan testimoni Daniel.
Forgotten *) – Obsesi Mati (extreme souls production, 2000)
Dari sekian banyak album death lokal indonesia dari saat itu mungkin ini album yang paling gw suka.
Dari segi karakter vokal, penulisan lirik dan tema. Saat itu (mungkin sampai saat ini) tidak banyak vokalis death metal dengan karakter middle growl. Addy Gembel (vokalis Forgotten) berhasil meneriakan lirik sarkasme, depresif nan gelap dengan tingkat amarah yang maksimal.
beliau membuktikan kekuatan sebuah lirik untuk musik death metal/extreme metal adalah hal yang penting.
Dan ini album lokal yang paling bikin saya terkejut saat membaca liriknya. Penggalan lirik lagu terlaknat, “oh tuhan ku ingin mati ke surga bercumbu denganmu! Bawa aku ke neraka bakar aku bersama nafsu” adalah lirik Indonesia yang paling membuat saya shock dan beliau membuktikan kekuatan sebuah lirik untuk musik death metal/extreme metal adalah hal yang penting.
Sejak saat itu saya memutuskan untuk lebih dominan menulis lirik dengan Bahasa Indonesia. Bagi saya, lebih ada tantangannya menulis lirik Indonesia yang tajam, sarkas, sinis tapi puitis dibandingkan lirik Bahasa Inggris yang terdengar keren tapi artinya dangkal.
Saya jadi ingat waktu kelas 3 SMP saat pertama kali mencetak kaos band saya. Tadinya mau disablon judul lagu pertama yang saya buat di tahun 2000-an awal “apakah ada surga?!” dan pada akhirnya semua personil saya menolak, hahaha.
Ya, saya sekolah di sekolah Katolik dan hal seperti itu tampaknya akan membawa masalah yang berujung dengan persidangan di ruang BP.
______
*) Forgotten adalah grup band asal Bandung yang beraliran Death Metal. Terbentuk tahun 1994, nama Forgotten tidak terlepas dari sejarah komunitas Homeless Crew di Ujungberung. Obsesi Mati adalah judul album kedua band ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …