Album yang Mengubah Hidup: Dhira Bongs
Setiap pendengar musik percaya bahwa lagu bisa mewakili perasaan mereka. Entah tentang kisah percintaan maupun kehidupan. Apa yang didengarkan waktu kecil cukup mempengaruhi selera musik saat dewasa.
Musisi asal Bandung, Dhira Bongs memilih satu album yang dirilis sekitar tahun 1997 sebagai album yang mengubah hidupnya, terutama pengembaraan musiknya. Musisi yang belum lama ini pulang dari Austin setelah berlaga di festival musik internasional South By Southwest (SXSW) 2019 ini bercerita kepada PHI tentang album yang dicetak dalam format kaset dan CD oleh Bulletin International.
Berikut penurutan Dhira Bongs.
V/A – RCTI OKE Classic Disco
Masa balita itu golden age kan, jadi kebanyakan memori-memori yang masuk pada masa itu pasti nancep banget. Masa balita aku dipenuhi dengan lagu classic disco yang selalu diputar sama mamaku. Sebagai anak disko sejati, koleksi CD dari artist-artist kesukaan nya banyak banget, dan gak ketinggalan juga koleksi album kompilasi nya! Jazzy Tunes atau HITS yang terkenal, tapi ada salah satu album kompilasi yang paling menarik hatiku saat itu, album kompilasi yang dirangkum dan dikeluarkan oleh salah satu televisi swasta di Indonesia, yaitu RCTI OKE Classic Disco.
Setiap mama pasang album ini, aku berpikir, album kompilasi ini sukses karena satu album isinya nggak ada yang nggak enak. Beda rasanya ketika aku dengerin album kompilasi lainnya, pasti ada yang gak seneng, kalau ini dari track pertama sampai terakhir aku seneng semua! Secara tidak langsung dan nggak sadar, nada-nada, progresi akor, beat, pemilihan sound dan hal-hal lainnya dalam album tersebut memasuki kepalaku, dan aku jadi terbiasa dan jatuh cinta dengan hal manis yang dimiliki oleh classic disco itu sendiri.
Setelah aku tumbuh besar dan ditakdirkan untuk bercumbu dengan musik lalu membuat karya, spontan aku jadi membuat karya yang ternyata bunyinya mirip dengan apa yang aku keceng waktu balita tadi! Wow!!
Dari 16 track yang dibawakan oleh 16 artist yang tergabung dalam album kompilasi RCTI OKE Classic Disco, aku paling suka sama “Come With Me” dari Jesse Green karena setiap denger itu rasanya hati berbunga-bunga! Ditambah lagi aku adalah penggemar berat teknik glissando, ketika dengar nada glissando dimainin/dinyanyikan dalam chord yang manis juga wah sudah pasti aku jatuh cinta.
Aku ngefans sama musisi-musisi tersebut, aku jadi ingin dan bertekad untuk selalu bisa membuat lagu yang super manis, singable, dan yang terpenting bisa dijogetin tipis-tipis. Tipis-tipis aja jogetnya, makin tipis makin romantis.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit
Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …
Wawancara Eksklusif Atiek CB: Lady Rocker Indonesia yang Gak Betah Tinggal di Amerika
Salah satu legenda hidup rock Indonesia, Atiek CB menggelar sebuah pertunjukan intim bertajuk A Night To Remember for Atiek CB hari Rabu, 11 Desember 2024 di Bloc Bar, M Bloc Space, Jakarta Selatan. …