Album Yang Mengubah Hidup: Iga Massardi (Barasuara)
Setiap orang mungkin memiliki lagu bahkan album tertentu yang bukan hanya favorit, namun benar-benar mengubah cara dia berpikir tentang musik atau mempengaruhi dalam kehidupan dirinya secara signifikan, sebuah album yang mengubah hidup.
Di edisi perdana kolom ini kita sudah mendengar testimoni Stella Gareth dari unit duo rock Scaller tentang album King Crimson yang mengubah hidupnya. Di edisi kedua ini kali ini, PHI mengundang Iga Massardi dari unit rock Barasuara untuk menceritakan album yang telah mengubah hidup, sebuah album yang meninggalkan kesan abadi di dalam dirinya.
Mari kita simak bersama.
__
Perkenalan saya pertama dengan Padi adalah pada tahun 1999 ketika “Begitu Indah” berkumandang di televisi. Warna dan tone yang ada di musik mereka sangat segar dan catchy. Namun yang benar-benar membuat saya luluh lantak adalah ketika mereka merilis album Sesuatu Yang Tertunda di tahun 2001 dengan salah satu lagunya, “Semua Tak Sama”.
Ada sesuatu yang sulit saya jelaskan tentang lagu itu. Dibuka dengan kalimat: “Dalam benakku lama tertanam. Sejuta bayangan dirimu.” Sebuah hiperbola yang indah, dramatis dan misterius. Namun semua kompleksitas ini terdengar mengalun tanpa sandungan karena dibalut dengan komposisi chord dan notasi yang sederhana namun sangat efektif.
Padi selalu memiliki alur cerita dan aransemen yang penuh jebakan. Dan itu tersebar di seluruh lagu yang ada di album ini. Disambut oleh “Bayangkanlah” sebagai pembuka, sebuah lagu dengan lirik “Bayangkanlah jika aku tak lagi menjadi kekasihmu”. Ah, kalau dibaca begini kayaknya kok cemen banget. Tapi Padi berhasil membungkus kepasrahan ini dengan aransemen dan sound yang menggelegar serta chord minor yang pilu dan gagah.
Beberapa minggu lalu saya bertemu Mas Fadly di Soundrenaline. Kami mengobrol santai setelah saya menyaksikan penampilan Padi di sana. Banyak sekali yang ingin saya utarakan ke Mas Fadly tentang bagaimana Padi membentuk diri saya sebagai musisi dan penulis lirik.
“Mas, buat saya Padi itu bukan lagi band yang keren. Tapi band yang bernilai” kata saya.
Ia terdiam beberapa detik lalu tersenyum malu “Aku terharu..” lalu saya lanjut ngalor ngidul tentang betapa saya mengagumi mereka dan berharap untuk tidak pernah vakum lagi. Karena show mereka di Soundrenaline kemarin buat saya adalah sebuah pertunjukan dengan flow dan setlist terbaik yang pernah saya tonton. Jelas saya bias tentang ini, karena mengagumi mereka.
Buat saya Sesuatu Yang Tertunda adalah blueprint tentang bagaimana membuat lagu dan lirik yang bagus dibalut dengan aransemen yang solid. Paling tidak buat saya. Dan tema lirik yang ambigu, samar, halus serta multi tafsir adalah salah satu aspek yang sangat saya kagumi dari Padi. Awalnya terdengar jelas namun setelah didengar berulang membuat saya bertanya kembali tentang apa lagu ini sebenarnya? Tidak banyak band bisa melakukan hal ini dan Padi melakukannya dengan luar biasa.
Seluruh katalog album Padi sudah bisa dinikmati di layanan streaming musik digital yang tersedia. Jangan lupa untuk mendengarkan single terbaru Barasuara, “Guna Manusia” di layanan streaming digital kalian. Ini adalah single pertama dari album ke-2 mereka yang akan dirilis beberapa bulan ke depan.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan
Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi. …
Beltigs Asal Bandung Menandai Kemunculan Lewat Single Pelican Cove
Bandung kembali melahirkan band baru yang menamakan diri mereka Beltigs. Band ini menandai kemunculan mereka dengan menghadirkan single perdana “Pelican Cove” hari Kamis (07/11). Beltigs beranggotakan Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian …