Album yang Mengubah Hidup – Mardial

Aug 2, 2020
mardial

Beberapa waktu lalu, Mardial atau kini orang-orang asyik memanggilnya Mamang Kesbor semenjak Album Terbaik di Tata Surya telah menyadari kalau lagu “How You Like That?” Blackpink memiliki kemiripan dengan lagu “Amer” miliknya pada verse Lisa.

Namun, ternyata ia santai atas penilaiannya sendiri. Baginya, kesamaan beat juga sering terjadi di hip hop. “Toh kiblat Kpop sama gue juga sama. Mungkin kita juga terinspirasi dari musik yang sama,” kata Mardial yang tak mau ambil pusing.

Kadang bicara musik benar tak perlu repot-repot, meminta tanggapan dari si pakar dengan bahasa yang kadang malah memusingkan.

Tapi urusan sama pilihan album yang satu ini berbeda. Mardial punya kisah bareng Netral, termasuk soal Kancut, album yang mengubah hidupnya.


 

Netral – Kancut

 

Saat masih duduk di bangku SMP, Mardial tergabung dalam band sekolah yang memainkan lagu-lagu cover Blink-182, System of a Down hingga Red Hot Chili Peppers.

Berangkat dari kegemaran mencoba berbagai jenis musik, Album Kancut ini lah yang menjadi titik tengah dalam eksplorasi sound. Sebelum ia mengenal musik elektronik.

“Di dalamnya ada unsur bosas, metal, punk, pokoknya suka-suka Netral lah. Sehingga attitude- nya tertular dalam jiwa gue yang saat itu masih sangat belia.”

Suatu hari Mardial memutar kaset Kancut di kamarnya. Permainan solo Coki di lagu pertama “Namanya Juga Netral” menarik perhatian abangnya yang kebetulan gitaris band cover classic rock. “Njir siapa nih,” ungkap beliau.

“Track pembuka yang super nyeleneh tapi ngga semudah itu buat di cover.”

Mardial menganggap lagu tersebut memberikan shock therapy. Lagu kedua “Uang” dinilai sangat jauh berbeda nuansanya. lebih memiliki nuansa thrash metal. 

“Spontan kepala gue headbang. Energi demi energi yang disajikan benar-benar memanjakan selera gw yang lumayan campur-campur pada saat itu.”

Dua lagu yang dijelaskan tadi ternyata bukan alasan ia membeli kaset Kancut melainkan “I Love U”. Semenjak muncul video klipnya di TV, Mardial selalu meng-cover lagu tersebut di studio musik bareng band selepas sekolah tiap hari Jumat.

“Lagu yang sangat anthemic dan juga bisa menjadi tolak ukur seberapa nge punk genjrengan riff gitar lo. Hampir semua lagu dalam album ini memiliki ciri khas tersendiri dan selalu catchy.”

Lagu favorit Mardial dari album ini “Ingin Hidup” karena memiliki unsur yang terlalu fresh buat dirinya saat itu.

“Progresi riff di awal sangat asing tapi langsung berhasil bikin gue goyang. bagian bridge saat Om Bagus bernyanyi dengan cara seperti membaca puisi terdengar sangat inovatif buat gue. Awalnya gue berfikir, ini becanda apa gimana? Namun setelah berkali-kali gue dengar, justru bagian itulah yang paling adiktif dari lagu ini.”

Mardial juga memperhitungkan Coki tidak pelit untuk show off skill gitarnya di lagu ini.

“Berhubung gue tumbuh bersama abang-abang gue yang kerjaannya adu skill shredding gitar, gue jadi bisa pede dengerin lagu ini di antara mereka.”

Album Kancut bagi Mardial adalah semerdeka-merdekanya musisi. Attitude suka-suka ala Bagus, Eno dan Coki. Seolah menjadi cetak biru dalam hidupnya untuk tidak terlalu memusingkan genre musik apa yang mau diusung.

“Kalo gue suka, ya hajar. Toh waktu itu gue juga masih sangat muda dan perlu banyak influence lain untuk menemukan jati diri.”

____

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
2 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] nantinya ada musisi lain yang juga memilih rilisan yang sama. Simak tentang cerita Coki mengenai album yang mengubah hidupnya berikut […]

trackback

[…] mendengarkan rilisan terbaru .Feast, Pop Hari Ini penasaran soal cerita satu album yang mengubah hidup seorang Awan. Awan membeberkan cerita ini dilengkapi kisah pertemuannya dengan sang […]

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …