Album yang Mengubah Hidup: Rahmania Astrini
Rahmania Astrini tengah sibuk mengimbangi masa kuliah dan meneruskan karier bermusik. Sementara kuliahnya masih dilakukan secara online, ia pun menargetkan perilisan single baru “PIZZA PEPPERONI” beredar akhir Januari 2022.
Kami mendapat kesempatan menemuinya bulan Desember lalu. Astri mengingat kembali kapan ia merasa bahwa musik adalah pilihan karier. Orang tua Astri yang berhasil meyakinkan dirinya bahwa kesempatan tidak datang dua kali.
“Bahkan, aku enggak mikir musik itu bisa jadi pilihan buat aku kerja, sama sekali. Aku cuma mikirnya, ‘OK aku suka nyanyi’. Aku kalau misalnya lagi ngerasain apapun, mau senang, mau sedih, aku nyanyi gitu,” kata Astri.
“Terus tiba-tiba aku dapat deal dari Warner. Ketika itu aku sudah mau ngelepas karena aku ngerasa kayak aku enggak pernah mikir mau nyanyi gitu lho. Aku mikirnya, aku suka nyanyi. Tapi never in my imagination bisa terjadi menjadi sebuah karier. Orang tuaku yang dorong.”
Tadinya kegiatan bernyanyi hanya untuk bersenang-senang, namun Astri malah mendapat tawaran dan resmi bergabung dengan label musik Warner Music Indonesia tahun 2017.
Berbicara perjalanan masuk ke industri musik, Astri mengungkapkan pengalaman yang menarik. Ia merasa kaget atau perlu beradaptasi dengan perbedaan kultur kota asalnya, Bandung dan Jakarta.
“Aku banyak ketemu orang-orang baru yang ternyata aku baru tau di dunia tuh ada orang-orang yang kayak gitu. Terus kayak, hmmm, mereka enggak ngeliat. ‘Kan kalau misalnya di Bandung tuh kekeluargaan kan. Di mana kayak, apa ya, satu sama lain tuh ngerasa teman gitu dan bisa kayak semuanya ya sudah lah dia teman. Ya sudah lah dia gini,” ungkapnya.
Astri beranggapan orang Jakarta itu tipe individualis. Namun, justru ia sangat menghargainya. Menurut Astri, orang Jakarta tidak memandang usia dalam hal pekerjaan.
“Enggak yang kayak, ‘ah dia masih kecil, kita harus hati-hati’. Enggak. Mereka ngeliatnya, ‘ya sudah, loe sudah milih jalur ini, loe suka enggak suka, mau enggak mau tetap harus jalani’ dan itu yang bikin aku justru awalnya kaget. Tapi, nge-drill aku buat terus-terusan bisa jadi lebih baik lagi,” tutup Astri.
Tahun 2022 ini akan menjadi tahun kelima Rahmania Astrini di industri musik Indonesia. Yang tak kalah menarik dari cerita-ceritanya, yaitu perihal album yang mengubah hidupnya. Apa album yang dipilih?
My First Love – Vierra (2009)
Astri mengaku, sebenarnya ia jarang mendengarkan lagu-lagu Indonesia. Ketika ditanya album siapa, Astri langsung teringat album milik Melly Goeslaw dan Rossa yang didengarkan dari cakram padat milik Ibunya yang dibeli di gerai ayam.
Apa yang diingat Astri tersebut bukan pilihan untuk album yang mengubah hidupnya, melainkan My First Love milik Vierra. Ia tak lupa kapan mendengarkan sang album pertama kali, yaitu dari kakak tertuanya.
“Waktu aku SD, aku lupa aku kelas berapa. Kakak aku tuh dulu anak mobil. Jadi dia selalu membawa kita dengan mobilnya. Aku tiga bersaudara. Jadi kakak aku yang satu lagi, terus baru kakak aku yang pertama nih. Kita naik mobil itu. Dia tuh beli DVD-nya, jadi yang ada videonya. Which is lucu videonya. Zaman dulu kan.”
“Dia play di mobil pada suatu hari. Kayaknya kita pulang sekolah deh waktu itu. Aku lupa. Kayaknya pulang sekolah deh. Dia play kenceng banget. Kita kayak keberisikan tapi lama-lama vibing. Kita hampir tiap hari gini mulu nih lagunya. Sudah deh dari situ aku kayak nyangkut banget Vierra.”
“Apalagi dulu kan, anak-anak SD tuh kan belagu mereka paling galau sedunia kan. Sebenarnya lagi jatuh cinta gitu anak kecil. Aku juga merasa kayak gitu. Jadi, dulu aku dengarin lagu Vierra sambil galau padahal aku juga enggak ngerti aku galauin apa, galauin siapa waktu SD.”
Alasan mengapa album ini mengubah. Astri menjelaskan, “Dari situ aku sadar kalau misalnya musik itu berperan dalam hidup aku. Kayaknya tuh bisa bikin mood aku up and down. Jadi enggak cuma ada musik di radio, sudah. Dari lagu-lagu itu aku nyadar kayak, oh musik tuh yang di-play dalam mobil itu bisa ngaruh ke aku dalam seharian tuh kayak gimana waktu SD.”
Bukan cuma momen di dalam kendaraan bersama saudara kandungnya. Astri juga mengingat masa itu karena membuat ia menjadi lebih berani untuk bernyanyi lantaran sering mendengarkan lagu-lagu Vierra.
Lagu Favorit: “Seandainya” dan “Dengarkan Curhatku”
“Kayaknya ‘Seandainya’ sih. Seandainya kau tahu. Enggak ada alasan jelasnya kenapa mungkin karena kakakku nge-play lagu yang itu terus kali ya. Either ‘Dengarkan Curhatku’. Kayak simple banget liriknya tapi kena saja. Waktu SD tuh yang kayak kita mikirnya masih shallow dong. Enggak ngerti banyak dong waktu SD. Jadi yang kayak merasa itu adalah informasi segala macam tuh ada di lagu-lagu itu mungkin. Aku dulu gitu ngerasanya.”
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …