Album yang Mengubah Hidup: Stella Gareth (Scaller)

Aug 26, 2018

Setiap orang yang menyukai musik tentu memiliki lagu bahkan album tertentu yang bukan hanya favorit, namun benar-benar mengubah cara kita berpikir tentang musik atau mempengaruhi dalam kehidupan dirinya secara signifikan, sebuah album yang mengubah hidup.

Di edisi perdana kolom ini kali ini, PHI mengundang Stella Gareth dari Scaller untuk menceritakan apa album yang telah mengubah hidupnya. Apa album yang meninggalkan kesan abadi, album yang telah menyelamatkan dirinya.

Mari kita simak bersama.

King Crimson – Discipline

Album King Crimson – Discipline / dok. vinylconnection.com.au

Salah satu album yang mengubah perspektif saya tentang musik adalah album dari King Crimson berjudul Discipline yang dirilis tahun 1981 ini.

Awal dengar King Crimson malahan lagu dari album mereka yang merupakan terdapat di album tahun berikutnya 1982 yaitu “Beats – Neal, Jack and me”. Lagu itu membuat saya gusar nggak karuan parah banget selama berhari-hari, nggak bisa berhenti cari formula lagu itu, dan mikir-mikir gimana Robert Fripp sama Adrian Belew membuat teknik “polyrhythm” yang nggak ketebak.

King Crimson / dok. prog-sphere.com

Setelah saya mendengar lagu itu, saya mencoba mencari jejak awal karir King Crimson bersama Belew, dan itu berawal dari album Discipline. Dan disitulah saya mencoba mendengar lebih dalam dan mencoba mengulik lagu-lagu mereka.

Album Discipline bisa dibilang telah menyelamatkan saya dan selalu membangkitkan gairah saya dalam bermusik.

Bersama Scaller, Stella Gareth saat ini sedang dalam proses penulisan lagu untuk album kedua. Hijrah dari Jakarta ke Ubud, Bali, Stella Gareth mencoba membangun suasana baru untuk belajar hal-hal baru. Album terakhir Scaller, Senses dirilis tahun 2017. 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Tentang Album Baru hingga Skill Bermusik

Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …

The Panturas Siap Mengisi Panggung Fuji Rock Festival 2025

Setelah tahun lalu Ali yang berkesempatan tampil di Fuji Rock Festival, Jepang, tahun ini The Panturas yang bakal mengisi panggung di sana. Kabar ini dibagikan lewat unggahan Instagram @fujirock_jp (21/02).     View this …