Alur Bunyi Kembali Gelar Rangkaian Pertunjukan di Tahun Ini

Alur Bunyi, serial konser eksperimental kontemporer yang diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesien bersiap kembali di tahun ini.
Sebagai pembuka, adalah kolaborasi antara Dewa Budjana dan dedidude feat. Adra Karim yang akan hadir di atas panggung secara luring pada hari Senin (25/04) mendatang, pukul 19.30 WIB yang bertempat di GoetheHaus, Menteng, Jakarta.
Dengan tajuk Outeraksi sebagai edisi pertama, Alur Bunyi 2022 masih berjalan di bawah kurasi oleh Adra Karim yang juga dikenal sebagai komposer jazz. Ini menjadi cerita selanjutnya bagi Alur Bunyi dan Adra Karim, mengingat bahwa dalam gelaran di tahun lalu, Adra juga menjadi kuratornya.
Nantinya, pertunjukan yang dibawa oleh Dewa Budjana dengan dedidude ini akan menyajikan ragam eksplorasi yang datang dari dua musisi dengan latar belakang berbeda.
“Mereka berdua adalah sosok yang sangat berbeda dan istimewa. Saya tidak sabar melihat keduanya berbagi panggung, menemukan kesamaan dan menyusuri perbedaan dalam perjalanan praktik musik mereka”, tutur Adra.
Alur Bunyi akan berlangsung dalam lima edisi di sepanjang tahun ini, mengikuti jejak dari gelaran dari tahun sebelumnya.
“Program konser Alur Bunyi tahun ini akan berlangsung dalam lima edisi yang tersebar sepanjang April hingga November 2022. Kami terus menyediakan platform bagi musisi untuk berpikir out of the box”, sambut Elizabeth Soegiharto, Koordinator Program dari Goethe-Institut Indonesien.
Untuk menghadiri edisi pertama dari Alur Bunyi, silakan kunjungi Goethe-Institut Indonesien melalui akun Instagram mereka untuk info selengkapnya.
Di tahun 2021 silam, lima edisi dari gelaran ini sukses diselenggarakan dalam dua format, yakni daring serta hybrid. Nama-nama penampil pun beragam, meliputi beberapa kolaborasi dan penampilan spesial.
Mulai dari kolaborasi antara Nikita Dompas dan Randy MP di edisi pertama, disusul oleh penampilan spesial Batavia Collective, berlanjut dengan Aryo Adhianto, Sandy Winarta, Rani Jambak, Noah Revevalin dan ditutup oleh kolaborasi antara Nesia Ardi dengan Indra Perkasa.

Eksplor konten lain Pophariini
Eksklusif Komunal: 13 Tahun Tanpa Album, Nostalgia Ini Ijazah
Sejak merilis album penuh Gemuruh Musik Pertiwi 13 tahun lalu, Komunal rasanya belum menunjukkan kembali eksistensi mereka lewat perilisan materi holistik sebagai statement keberadaan mereka. Memang, selain masih aktif menghibur KKK (Kawan-kawan Komunal) di …
False Theory Ceritakan Kisah Penyembuhan Luka Masa Lalu di Single Dua Atma
Unit pop punk asal Tana Paser, Kalimantan Timur, False Theory merilis single ketiga bertajuk “Dua Atma” pada Kamis (05/06). Lewat lagu ini, mereka mengangkat cerita tentang dua jiwa yang saling menyembuhkan dari luka masa …