“Apa Mungkin”, Perkenalan Seorang Bernadya

Sep 26, 2022

Bulan September 2022 menjadi bulan yang monumental bagi Bernadya. Ia resmi memperkenalkan diri sebagai seorang solois dengan single debut berjudul “Apa Mungkin”.

Dengan sederhana, Bernadya bercerita mengenai kisah sahabatnya yang seringkali bertukar cerita dengannya, spesifiknya adalah sebuah cerita mengenai hubungan antara dua pihak yang tidak berjalan sesuai harapan yang diuntai.

“Di lagu ini aku mau mencurahkan isi kepala mengenai pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab selama ini mengenai sebuah hubungan. Pertanyaan tersebut muncul karena sering mendengarkan curahan hati teman dan juga hasil dari overthinking aku di malam hari”, terangnya.

Bernadya juga menambahkan, bahwa ia hanya butuh waktu satu hari saja untuk menggarapnya. Dalam perjalanannya, turut hadir nama Rendy Pandugo yang membantunya sebagai produser.

 

“Aku bikin lagu ini sehari, hasil dari menyendiri di kamar sambil mainin gitar. Di lagu ini, aku ngajak Rendy Pandugo sebagai music produser karena aku suka banget sama lagu-lagu dan karyanya”, lanjut sang solois.

Solois bernama lengkap Bernadya Ribka ini merilis single debutnya di bawah naungan label rekaman JUNI Records, berada di bawah payung sama bersama Raisa, Sade Susanto hingga Biru Baru.

“Saya sedari mendengar demo lagu ini sangat bersemangat dan menantikan hari ini datang. Terutama karena cara dia merangkai kata, bikin saya mendengarkan lagu ini seperti mendengarkan cerita sahabat”, tutur Adryanto Pratono, CEO dari JUNI Records.

Masih ada cerita lainnya dari single debut ini, salah satunya adalah video musik garapan Gilbert March yang sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTube Bernadya.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

5 Album Indonesia yang Memengaruhi Karier LAIR

Menjelang perhelatan Joyland Jakarta, band satu ini masuk daftar 5 Musisi Lokal yang Wajib Ditonton versi kami. Mereka adalah LAIR yang terbukti sukses memeriahkan panggung Lily Pad hari terakhir (26/11). Terbentuk tahun 2018 di Jatiwangi, …

Selain Lokananta dan Rock in Solo, Ada Apa di Solo?

Solo memang telah berbeda dengan tetangganya. Namun kenyataanya gelombang positif yang terjadi selalu melibatkan kontribusi dari kota terdekatnya