AriReda Merilis Album Terakhir Karya Mendiang Ari Malibu

Jun 14, 2019

Hari ini, Selasa (14/06) menandai genap satu tahun berpulangnya Ari Malibu, penyanyi penulis lagu yang dikenal sebagai personil duo folk AriReda. Untuk merayakanya, AriReda merilis sebuah album ‘posthumous’ berjudul Perjalanan.

Album posthumous sendiri adalah istilah yang lazim digunakan untuk menandai album yang dirilis paska senimannya meninggal dunia. Album ini biasanya hadir sebagai bentuk penghargaan terhadap mendiang seniman semasa ia hidup.

Perjalanan sendiri adalah sebuah album musikalisasi beberapa puisi Todung Mulya Lubis yang juga merupakan album terakhir yang direkam oleh mendiang Ari Malibu bersama AriReda. Album berisi 8 karya musikalisasi ini semuanya direkam di Studio Sangkar Emas, Jogjakarta bersama sound engineer langganan AriReda di beberapa karya terakhirnya, Anton Gendel pada Maret 2018, beberapa bulan sebelum Ari meninggal dunia.

Ari Reda – Sampul Perjalanan / dok. AriReda

“Proses rekaman kami –biasanya—berlangsung cukup cepat, meski tak berarti mulus. Setiap kali masuk studio, menggarap komposisi lagu, saya dan Ari pasti beradu argumen. Dan untuk album ini, proses itu berlangsung lebih alot dari sebelumnya karena semua lagu kami buat sendiri, tak ada komposisi musisi lain,” kata Reda tentang proses rekaman mereka.

AriReda / foto: Bunga Yuridespita

Selain sebagai bentuk penghargaan, dirilisnya album Perjalanan ini juga menjadi pengawal bagi sebuah ide untuk memamerkan seluruh belokan karier perjalanan AriReda dalam misi mereka mempopulerkan musikalisasi puisi sejumlah sastrawan Indonesia. Eksebisi yang masih digodok pengerjaannya ini, menurut rencana akan digelar di Jakarta, Juli mendatang.

“Lewat eksibisi ini, saya dan Felix ingin berbagi cerita perjalanan AriReda, duo yang mulai nyanyi-nyanyi sejak lama, bertahan dan kemudian menemukan sahabat barunya di ujung perjalanan. Semoga saja ada yang bisa dipelajari, diserap, dimanfaatkan oleh teman-teman,” kata Reda.

Reda dan karier Solo

Sepeninggal Ari Malibu, Reda, sebagai bagian AriReda tak lantas berhenti berproses. Reda tengah menyusun ulang karir bermusiknya. Ia mencoba sejumlah eksperimen baru dengan mengolah materi dengan kerangka seorang penyanyi solo yang juga bermain gitar.

kika: Reda (kiri) / AriReda / Foto: Yose Riandy

“Sepanjang ingatan, saya tidak pernah menyanyi sendiri. Jadi ketika Ari pergi, sebenarnya saya sangat ragu untuk terus melanjutkan kegiatan ini. Tapi saya juga tak punya alasan kuat untuk berhenti. Percakapan saya dengan Ari perihal karier adalah kami akan membuat album solo, sebelum bertemu kembali untuk membuat album berikut. Jadi saya pikir Ari akan senang melihat saya jalan terus. Saat ini proses pembuatan lagu –yang jauh dari mudah itu– masih berlangsung, sambil terus melancarkan jari memainkan Kwasa, guitalele kesayangan,” katanya.

Ia akan terus aktif bermain musik. Juga pergi tur dan bersilang jaring dengan banyak musisi menarik, meneruskan apa yang telah dilakoni AriReda bertahun-tahun.

Album Perjalanan ini dirilis secara digital mulai hari ini, 14 Juni 2019. Sedangkan versi  cakram padatnya akan menyusul di sejumlah toko fisik yang selama ini telah mendistribusikan rilisan-rilisan AriReda.

_____

 

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang