Review

Moneva – Senses

Album ini bukan sekadar bukti eksistensi Moneva sebagai solois, namun terangnya R&B di Indonesia.

• Oct 16, 2023

Teddy Adhitya – semua, semua.

Selain nyanyi bareng Kunto Aji, Teddy Adhitya mengajak penyanyi solo Gangga. Bukan untuk berduet, melainkan mengisi gitar lagu “Kembalikanku”.

• Sep 11, 2023

Und Bodevan – Everything in 1931

Terlepas apa yang diceritakan Und Bodevan, album mini Everything in 1931 secara keseluruhan memiliki aransemen musik yang asyik untuk bersantai.

• Aug 4, 2023

Rayhan Noor – Menjelang Tiga Puluh

Album Menjelang Tiga Puluh saya rasa bukan pembuktian, melainkan komitmen Rayhan Noor atas apa yang ia jalani selama ini sebagai musisi.

• Jul 17, 2023

Derai – love in colors

Semoga love in chapter bukan karya Derai musik biar ada, atau sekadar simbol kerja sama yang sukses bareng Warner Music Indonesia.

• Jun 30, 2023

Eros Tjokro – P.L.S. EP

Apakah tak banyak orang yang menginginkannya atau Eros Tjokro kurang giat mempromosikan karya-karyanya? Semoga P.L.S. menjadi bekal yang mencukupi tujuannya dalam bermusik.

• Jun 12, 2023

Fourtwnty – Nalar

Menurut pendapat saya yang bukan penggemar mereka, Fourtwnty bisa melakukan eksplorasi lebih dalam hal aransemen musik agar mendapatkan pendengar baru lagi.

• May 26, 2023

Rayen Pono – Empat Puluh

Album menampilkan kover foto masa kecil Rayen sambil memegang penyuara jemala yang mempresentasikan, bahwa album ini tentu personal.

• May 5, 2023

Feby Putri – 2016 

Feby Putri yang sudah mencatat 6,1 juta lebih pendengar bulanan juga dapat sambutan dari negara tetangga lewat konser solo di Kuala Lumpur bulan Maret lalu.

• Apr 14, 2023

Humidumi – Nodus Tollens

Bagi saya, materi yang dipersembahkan Humidumi mengesankan. Album berdurasi 24 menit 21 detik ini pantas mendapat perhatian.

• Mar 27, 2023