Setelah merilis “Hujan Juang Selamatkan” pada 2019 lalu, unit rock asal Semarang, Glasstrick kembali melepas single berjudul “Kamuflase Kemilau” (14/03). 

Band yang genap berusia 11 tahun pada 9 Juli 2025 ini digawangi oleh Bima (vokal), Adhi (gitar), dan Abdul (gitar). 

Pada Rabu (19/03), Pophariini berkesempatan mewawancarai Bima via WhatsApp untuk menelusuri perjalanan Glasstrick dan cerita yang mereka bawa dalam sang single. 

Secara muatan lirik, “Kamuflase Kemilau” menuangkan cerita tentang seseorang yang kesepian dalam hidup dan bagaimana cara menghadapinya.

“Pada akhirnya, menghilangkan kesepian dengan mencari kesenangan semu dalam bentuk apapun adalah manipulasi belaka. Satu-satunya jalan menjalaninya adalah dengan menerima saja,” ujar Bima.

Sementara itu, sang vokalis mengaku Glasstrick tak ingin terjebak dalam formula musik yang sebelumnya.

“Dari awal hingga akhir trek, saya lapisi dengan synthesizer yang dominan dan vokal yang berat. Permainan gitar dari dua gitaris kami pun sangat berbeda. Dari segi sound, intinya, rekam, enak, sikat,” terangnya.

Ketika ditanya tentang apa yang memotori mereka bermusik hingga saat ini, Bima menjawabnya singkat.

“Kami memang suka latihan di studio dan manggung, entah ada penontonnya atau tidak. Tujuan utamanya adalah ingin lagu kami tetap bisa diperdengarkan ke banyak orang sampai kapanpun.”

Bima menutup perbincangan dengan menyampaikan kondisi terkini skena musik di Semarang. 

“Semarang mulai seru karena banyak band baru yang unik mulai manggung dan bikin karya bagus. Beberapa tahun ke belakang, hanya didominasi band yang itu-itu saja, yang menurut saya sangat membosankan. Teman-teman, coba ngulik band-band baru Semarang. Saya jamin enak.”