Band heavy/stoner rock asal Tasikmalaya, White Hovse resmi meluncurkan album penuh perdana dalam judul The Mighty One hari Kamis (01/05). Dalam album ini, band menghadirkan total 8 lagu dengan jumlah durasi lebih dari 35 menit.

White Hovse yang mengawali karier sebagai band festival dihuni Chandra (vokal), Gilang (gitar), Fahmi (gitar), Nizar (bas), dan Ropik (drum). Pophariini sempat berbincang dengan Chandra dan Ropik terkait apa yang ingin mereka sampaikan di album The Mighty One.

Ropik yang bertugas menjaga tempo di White Hovse menjelaskan bahwa secara musik, lagu-lagu di album The Mighty One tidak ada breakdown serta perubahan beat atau semacamnya.

“Saya dan teman-teman juga penginnya memang begini aja, enak buat moshing,” kata Ropik.

Mereka pun mengaku banyak mengambil inspirasi sound dari band-band macam The Sword, Weedeater, Eyehategod, Electric Wizard, dan Alice In Chains untuk album The Mighty One.

Chandra mengaku kata-kata yang digunakan untuk 8 lirik lagu album The Mighty One merupakan kumpulan tulisan yang ia toreh di zaman SMP dan SMA. Isinya seputar keluh kesah saat ia melihat banyak kejadian tidak mengenakan yang terjadi di sekitar.

Sang vokalis juga sempat berbagi cerita di balik penjudulan sang album. Ia memaknai The Mighty One sebagai sosok yang selalu merasa paling gagah sehingga merendahkan orang-orang di sekelilingnya.

“Setelah banyak membaca, mendengarkan, dan merasakan, akhirnya The Mighty One ini aku coba tulis ulang menjadi sebuah cerita yang lebih luas, yaitu hidup bernegara. Aku berpikir semua negara juga pasti merasakan ini, tidak untuk negara ini saja. Pemimpin yang semena-mena, menghalalkan segala cara, membungkam massa, dan perkuat wacana di media,” jelas Chandra.

Saat ditanya mengenai pergerakan musik di Tasikmalaya, Chandra mengaku genre yang tengah berkembang adalah hardcore. Ia menganalisa, energi dan semangat anak muda dengan genre ini yang membuatnya begitu berkembang.

“Tapi genre lain seperti rock, alternatif, shoegaze, dan bahkan metal pun ada wadahnya sih sebetulnya. Di mana Tasik sendiri sekarang udah banyak banget creative movement yang mewadahi berbagai genre selain hardcore,” jelasnya.

Di akhir perbincangan Chandra sempat memberikan bocoran, White Hovse bakal merilis The Mighty One dalam format kaset pita. Tak hanya itu, band juga akan menjual merchandise album mereka. Pantau informasi selengkapnya di media sosial band.