Banyak Jalur Menuju Tur

Menurut Wenz, panggilan akrabnya, kondusifnya pasar musik Amerika dan Eropa memungkinkan untuk menggelar tur hanya dengan bergantung pada potensi penjualan tiket serta merchandise. “Ada atau tidak ada sponsor, tur akan tetap berjalan karena penjualan tiket bagus dan mampu menutupi ongkos produksi dan bahkan menguntungkan. Peran sponsor komersial hanya sebagai pendukung saja,” jelasnya.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Beberapa waktu lalu saya menemui Akhdiyat Duta Modjo dari Sheila On 7 untuk mengulik bagaimana mereka menjalani tur saat sedang menikmati manisnya kue penjualan album di kisaran tahun 1999 sampai 2005. “Dulu sebulan paling cuma lima hari ada di rumah, sisanya ya di jalan,” jelas Duta memberi gambaran padatnya jadwal tur. Ia mengungkapkan, tuntutan tur membuanya mesti merelakan waktu penyembuhan penyakit hernia yang dideritanya tidak bisa berjalan sesuai rekomendasi dokter. “Harusnya istirahat sampai tiga bulan, tapi baru sebulan harus sudah berangkat untuk tur,” jelasnya.

Sheila On 7 era 2000an. foto: Repro Hai Klip (2004)
Duta juga harus mendapati kenyataan sempat tidak dikenali anaknya sendiri karena sudah harus berangkat sehari setelah putri sulungnya lahir. “Aku pulang ke Jogja waktu dia sudah berusia tiga minggu. Saat ikut menjemput di bandara. dia melihatku terus seperti kebingungan. Beruntung waktu anak keduaku lahir, tur mulai berkurang jadi aku dan istriku bisa mengasuh bersama-sama,” kata Duta.
Duta, juga band-band yang lahir dan tumbuh besar di dekade 90-an seperti Slank, Dewa 19, Padi, serta Peterpan, masih menikmati jor-jorannya industri tembakau menggelontorkan rupiah untuk membiayai tur di puluhan kota di seluruh Indonesia. Mereka melakoni kisah klasik tur seperti yang digambarkan oleh Cameron Crowe dalam film Almost Famous: banyak kota, jadwal saling berhimpitan, tim produksi yang sama, naik turun bus atau pesawat, dan keluar masuk penginapan.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Kuliner Berbagai Kota Pilihan Perunggu
Dalam sebuah acara Februari 2025 lalu di bilangan Jakarta Pusat, kami berkesempatan menemui Perunggu yang saat itu hadir sebagai salah satu penampil. Di momen tersebut kami berbincang mulai dari persiapan album kedua sampai topik …
Kenny Gabriel Rilis Album Mini Terbaru Berjudul Game For Two
Pasca merilis single kolaborasi “Where Do We Go” bareng Farrel Hilal pada Mei 2024, Kenny Gabriel akhirnya mengeluarkan album mini terbaru bertajuk Game For Two (21/03), yang juga menampilkan single kolaborasi tersebut di daftar …