Banyak Jalur Menuju Tur
Saat masih menjadi kru gitar Andra Ramadhan di Dewa 19, Piyu memberikan bagaimana tur Dewa 19 yang saat itu masih diperkuat Ari Lasso, Erwin Prasetya dan Aksan Sjuman. “Satu gulungan besar peta pulau Jawa dibuka, lalu road manager memberi tanda di setiap kota. Artinya kota itulah yang harus kami datangi,” jelas Piyu sebagaimana ditulis dalam bukunya Piyu From the Inside Out: Life, Passion, Dreams, and His Legacy. Pendeknya tur adalah kesatuan paket pasca perilisan album, selain pembuatan video klip serta promosi media.
Sementara gambaran tur hari ini adalah bermain berbagi panggung dengan nama lain di beberapa kota, dengan sebagian besar jadwal berkutat di akhir pekan. “Sekarang brand rokok membuat tur dipecah di tiga atau lima kota tapi bisa mencakup banyak band buat menjaring pasar yang lebih luas.” papar Nuran Wibisono.
Menurut penulis buku Nice Boys Don’t Write Rock N Roll ini, cara ini lebih berprospek daripada seperti zaman dulu, hanya satu band dibuatkan tur panjang. “Sekarang sudah banyak band dengan basis massa kuat, jadi tidak fokus dengan satu band saja dalam tur,” jelasnya. Namun benarkah industri tembakau beserta dinamika di dalamnya (termasuk RUU Tembakau) jadi faktor utama perubahan pola tur di Indonesia?
“Bukan itu masalahnya. Perubahan konsep tur terjadi karena pendengar musik tidak lagi mudah dipersatukan dalam sebuah tren besar Media-media massa besar mulai kehilangan pengaruh karena tekanan internet dan media sosial,” ujar Wenz. Dirinya melihat musik hari ini bertumpu pada komunitas sebagai ladang penjualan. “Mereka sangat beragam dan berbeda karakternya dengan sepuluh atau dua puluh tahun lalu.”
Wenz yang juga manager unit rock oktan tinggi Seringai ini mengakui tur panjang dengan embel-embel 30 kota membutuhkan sponsor yang kuat dan besar untuk mengongkosi biaya produksi dan logistik. Sayangnya, sponsor-sponsor tadi sudah tak lagi sering mengucurkan pundi-pundinya untuk membiayai perjalanan anak-anak band.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Club’s Asal Jambi Memilih Kisah Cinta ala Gen Z sebagai Tema Single Perdana
Unit indie pop/alternatif asal Jambi, The Club’s memulai perjalanan dengan melepas single perdana “Someday” (11/01). The Club’s adalah Himam (vokal, gitar), Doy (gitar), Jipel (bas), dan Agoy (drum). Pada 13 Januari, kami …
Svara Durbala Menandai Kemunculan Lewat Single Nyalakan Terang
Grup musik pop alternatif/indie asal Sukabumi, Svara Durbala merilis single perdana berjudul “Nyalakan Terang” hari Jumat (10/01). Svara Durbala beranggotakan Raden (vokal, gitar), Fahsya (gitar), dan Alvin (bas). Kami pun mewawancarai Fahsya, Raden, …