Being Humans Rilis Single This Too Shall Pass

Apr 18, 2025

Band rock asal Bandung, Bohemians yang kini berganti nama menjadi Being Humans (BHMNS) merilis single terbaru “This Too Shall Pass” Maret 2025 setelah mereka melepas “Bulletproof” (2024) dan “Sleepwalker” (Februari 2025). Tiga single ini kabarnya akan menjadi bagian dari album Attitude Altitude.

 

 

Formasi BHMNS saat ini adalah Luky Kusumah (vokalis, gitaris), Nugroho Bayu Prasetyo (bassist), Yuhka Sundaya (gitaris, vokal latar), Robby Affiandi (gitaris, vokal latar), dan Ilman Adriana (drumer).

Dalam siaran pers, band menyebutkan lagu “This Too Shall Pass” merepresentasikan suasana sophistic yang menggambarkan suasana batin manusia saat berada di interval antara bahagia dan kesedihan untuk mengajak pendengar merenungkan kembali posisi hidup hari ini.

Ilman mengomentari apa tantangan saat ia memainkan sang lagu, “Mengingat tempo lagunya lambat, untuk seorang drummer yang terbiasa memainkan musik dengan tempo up beat, merupakan suatu tantangan tersendiri dalam memainkannya. Saya harus menahan ego dan emosi, suatu pelajaran yang berharga dan menarik.”

Selain Ilman, Bayu juga punya kesan yang berbeda saat rekaman lagu berdurasi lebih dari lima menit ini.

“Lagu dengan tempo maestoso pasti lebih sulit untuk diracik, karena butuh feel & emosi yang pas, sesuai dengan nama temponya yang berarti agung & mulia,” ungkap sang bassist.

Kehadiran lagu “This Too Shall Pass” bagi Yukha dalam versi murni terasa magical. Ia merasa komunikasinya dengan Luky sebagai pembuat lirik terkoneksi secara langsung melalui ekspektasi bagan lagu.

“Belasan kali workshop di studio untuk menghadirkannya dalam racikan band yang utuh melibatkan komunikasi yang cukup alot, menghadapi banyak opsi. Hingga titik optimal di mana semua ekspektasi dan imajinasi beririsan, terkompromikan,” jelas Yukha.

Luky pun mengaku ia melakukan kontemplasi yang serius ketika menyusun lirik agar saling bersinergi.

“Sesuai dengan tema lagu yang terhubung dengan makna “kerelaan”, sesi rekaman lagu ini bisa dibilang mengalir begitu saja dalam setiap ritme dan notasi yang muncul dari setiap individu. Hal yang kemudian merefleksikan wujud “kerelaan” dalam bentuknya yang lain,” tutup Luky.

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Gak Susah Submit Irama Kotak Suara, Kalau Lo Ikutin Cara Ini

Pendaftaran karya musik via Irama Kotak Suara masih dibuka untuk kalian para musisi yang pengin ikutan. Di beberapa tulisan sebelumnya, Pophariini udah bahas banyak tema yang sekiranya menjadi petunjuk untuk lo melakukan submission.  Di …

5 Momen Terbaik di Tur SAMA SAMA Yogyakarta

Sukses diadakan di Bandung dan Surabaya, Tur SAMA SAMA lanjut ke Yogyakarta hari Sabtu (17/05). Acara yang dilangsungkan oleh PT. Expo Indonesia Jaya (Expoindo) dan Tiga Dua Satu ini ternyata masih mendulang antusias yang …