Berkeringat Satu Hari Penuh di Distorsi Keras Magnumentary

Hari Sabtu (03/11) lalu, Parkir Barat JIEXPO Kemayoran dipenuhi oleh kerumunan massa yang notabene berbaju hitam-hitam. Penyebab utama dari kerumunan tersebut adalah Distorsi Keras Magnumentary, festival musik besutan Rich Music yang juga menjadi puncak rangkaian roadshow yang lebih dulu digelar sebelumnya di beberapa kota.
Sejak matahari tepat berada di atas kepala, para penggemar musik keras dimanjakan dengan total 31 penampil yang berbagi keseruan di dua panggung bersebelahan, yakni Distorsi Stage dan Keras Stage.
Di Distorsi Stage, nama-nama yang tampil unjuk gigi adalah Knife, Supercharger, Eirene, Thirteen, Fingerprint, Kilms, Taring, L.Y.O.N, Closehead, 510, NTRL, Rocket Rockers, Pee Wee Gaskins dan Jamrud.

Fingerprint tampil sangar di siang hari / Dok. Raka Dewangkara
Sementara di Keras Stage, ada Dispencer, Leaving The Nemesis, KGHC, Sweet As Revenge, Straight Answer, Turbidity, Piston, Bonga Bonga, For Revenge, Summerlane, Avhath, Alone At Last, Killing Me Re:Union, Revenge The Fate, Burgerkill, dan Seringai.

Barikade tidak menghalangi Straight Answer untuk bersenang-senang bersama penonton / Dok. Raka Dewangkara
Di sela-sela pergantian antar penampil, juga ditayangkan secara eksklusif series Gaung Cadas: Magnumentary Of Heavy Music.

Visual warna-warni dan riasan wajah, suguhan spesial dari Bonga Bonga / Dok. Raka Dewangkara
Melihat banyaknya nama-nama yang memeriahkan panggung, tampak sebuah benang merah yang terjadi selama satu hari tersebut, yakni benang merah kolaborasi yang bisa dibilang sebagai sebuah kejutan dengan ceritanya masing-masing.
Sebut saja panggung Thirteen di siang hari yang mengajak Rudye untuk bernyanyi di nomor “Jakarta Story”, diiringi oleh penonton yang turut bernyanyi di bibir barikade.

Reuni Thirteen dan Rudye / Dok. Raka Dewangkara
Piston yang baru saja berulang tahun kesepuluh beberapa waktu lalu turut mengundang Techa Aurellia (Pelteras, Amerta) di panggung mereka setelahnya.

Piston yang baru berulang tahun kesepuluh / Dok. Raka Dewangkara
Avhath pun tak luput dari momen ini. Di sela-sela nomor-nomor yang mereka bawakan, unit metal ini mempersilahkan Putra ‘Puput’ Pra Ramadhan (Burgerkill) di salah satu repertoar untuk duduk di kursi drum, serta menutup set mereka hari itu dengan kehadiran Denisa.

Selain berkolaborasi dengan Puput, Avhath turut mengundang Denisa untuk mengakhiri set mereka hari itu / Dok. Raka Dewangkara
Beralih ke malam hari, Rocket Rockers dan Pee Wee Gaskins yang tampil secara berurutan di Distorsi Stage melakukan ‘bursa transfer’ personel dengan kolaborasinya di panggung mereka masing-masing. Rocket Rockers sendiri sempat membawakan nomor hit dari Blink 182, “Dammit” di penghujung penampilan mereka.

Rocket Rockers dengan visual logo mereka yang digabung dengan logo Pee Wee Gaskins / Dok. Raka Dewangkara
Kolaborasi pamungkas terjadi di penghujung acara. Pelakunya adalah Seringai dan Burgerkill yang menutup Distorsi Keras Magnumentary dengan dua lagu cover, yakni “Last Caress” dari Misfits dan “Walk Together, Rock Together” dari 7 Seconds. Sebelum memulai kolaborasi, Arian sempat bercerita bahwa dua lagu tersebut merupakan favorit dari mendiang Eben.

Seringai dan Burgerkill menutup rangkaian kolaborasi di Distorsi Keras Magnumentary / Dok. Raka Dewangkara
Walau jalannya festival ini terasa terburu-buru berkat padatnya rundown yang dibuat dan hujan gerimis yang sempat turun cukup lama dengan minimnya tempat untuk berteduh, namun secara keseluruhan Distorsi Keras Magnumentary berjalan dengan menyenangkan dan meninggalkan kesan baik bagi mereka yang datang hari itu.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …