Bernandya adalah penyanyi belia berusia 19 tahun yang baru saja merilis album mini (EP) berjudul, Terlintas yang dirilis oleh label Juni Records. 

Bernadya merilis single perdana yang sempat viral, “Apa Mungkin?” di akhir 2022. Sebuah balada tiga menitan tentang patah hati yang disampaikan dengan tenang dan nyaman. Lirik patah hatinya teruntai sederhana dengan sedikit humor. Simak bagian reffrain-nya:

Apa mungkin caraku bicara? / Apa mungkin caraku tertawa? / Apa mungkin dengkurku saat tertidur lelap? / Atau mungkin kamu yang tak lagi cinta

Ia kemudian kembali lagi dengan single “Masa Sepi” di awal 2023. Masih tentang patah hati yang disampaikan dengan tenang dan nyaman, masih teruntai dengan lirik sederhana tapi lebih pilu dan minus unsur humor.

Dulu kukira ku akan kuat / Kini aku hilang akal sehat / Kau ‘kan s’lalu jadi yang kutunggu sampai nanti / Saat masa sepi tak lagi mau menghampiri.

Pertengahan tahun di akhir Juni Bernadya merilis EP, Terlintas. Dengan lagu pembuka berjudul sama dan peluru pilu yang tidak kira-kira. Simak reffrain-nya:

Lalu bagaimana, tanpamu bagaimana? / Akankah kisahnya berakhir bahagia? / Lalu bagaimana, ujungnya bagaimana? /S’moga hanya bahagia yang akan terasa / Dipanjangnya sisa masa.

Meskipun musiknya pun masih tenang dan nyaman, keunikan sosok Bernadya mulai jelas. Bermain-main dengan dengan lirik sederhana dan tepat sasaran -cenderung menohok pilu- tapi dalam balutan musik dan cara bernyanyi yang meski pilu tapi tenang dan nyaman. Butuh bukti lain? Simak lirik “Sinyal-sinyal” di bawah,

Mungkinkah pertanda / Mungkin kau bercanda / Mungkin aku terlalu perasa / Mungkin kau tak bermaksud / Tapi aku terlanjur berharap lebih // Bosan sudah dengan teka-teki / Tebak-menebak pun ku tak ahli / Tuk memulai tak ada nyali / Tuk akhiri ku tak ingin / Kau berlalu tanpa kumiliki

Kepiluan ini masih berlanjut di lagu terakhir album ini, “Satu Bulan”. 

Sudah adakah yang gantikanku? / Yang khawatirkanmu setiap waktu? / Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu? / Kalau bisa jangan buru-buru, kalau bisa jangan ada dulu.

Kelar menyimak total lima lagu, kisah patah hati yang menjadi benang merah album mini ini terjaga dengan sangat baik. Ini hal yang menonjol dalam EP ini. 

Kudos juga untuk peran produser Rendy Pandugo dan Lafa Pratomo pada satu lagu yang berhasil menjahit kesemua hal itu. Menghadirkan lagu patah hati menohok dengan tenang dan nyaman -cenderung positif- tanpa perlu lirik mendayu-dayu, teknik vokal meliuk-liuk, meratapi atau meminta dicinta dalam balutan musik berlebihan. Seperti kebanyakan penyanyi perempuan pop para jawara angka stream saat ini yang diwakili oleh Mahalini ketika membuka tahun 2023 dengan, Fabula. 

Kekurangan album ini adalah perasaan tanggung yang dimunculkan, tentu karena album mini. Terasa terlalu cepat ketika lagu pertama terulang lagi saat mendengarkan on-repeat. Namun saya bisa saja salah, karena ternyata hanya via lima lagu dala Terlintas kelebihan Bernadya sebagai penulis lirik dan dengan vokalnya yang effortless ini sudah begitu menonjol. 

Namun yang saya tidak salah dan yakin adalah EP, Terlintas milik Bernadya ini jelas salah satu album favorit saya di 2023. Terlebih Terlintas hadir bagai antitesis dari album pop perempuan kebanyakan saat ini yang liriknya mendayu-dayu, dengan teknik vokal meliuk-liuk, meratapi atau meminta dicinta dalam balutan musik dramatis berlebihan yang melelahkan.