Archive: Review
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- SEHIDUP SEMUSIK
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Atlesta – SINCERELY FOREVER
Atlesta, solois kugiran kota Malang ini merilis album keempat, SINCERELY FOREVER, dan berpotensi jadi salah satu album elektropop terbaik lokal tahun ini
Crayola Eyes – Gushing
Gushing dari Crayola Eyes menyajikan pengalaman, trip psikedelia delapan puluh – sembilan puluhan yang amat menyenangkan.
Prince Husein – People Pleaser
Materi People Pleaser, Prince Husein ini tidak bisa dibilang biasa saja. Tapi satu-satunya lagu Indonesia, “Ke Tempat Kau Ingin” justru lebih menonjol.
Sleep Shelter – When You Come Around (EP)
Sleep Shelter menawarkan sebuah kolaborasi menarik: Sebuah leburan antara kabut, dingin dan kegundahan yang mengawang.
Rafi Muhammad – Laughter Master
Rafi Muhammad mengemas Laughter Master menjadi sebuah karya melting pot yang baik.
Oslo Ibrahim – Cantaloupe (EP)
Ekspektasi kadang menjadi kambing hitam dalam banyak hal. Album mini Cantaloupe milik solois Oslo Ibrahim ini salah satu contohnya
Inis – TOPSYTURVYDOM (EP)
EP kedua, TOPSYTURVYDOM milik penyanyi/produser, Inis Sahib ini membuat saya menaruh perhatian penuh dan membuka seluruh katalognya
Teddy Adhitya – Ocean (EP)
Setelah trilogi singel berbahasa Indonesia yang menjanjikan, Teddy Adhitya mengecoh pendengarnya dengan kembali murung dalam album mini terbarunya, Ocean
Various Artist – You Can Be Anyone You Want
Sajama Cut melibatkan total 30 nama musisi serta band di album tribut You Can Be Anyone You Want untuk menyanyikan kembali materi-materi mereka.
Kidsway – Hardcore Pagebluk
Di album keduanya, Hardcore Pagebluk, Kidsway lebih berani bereksperimen dan mencoba hal-hal baru yang belum dilakukan di album sebelumnya.
Prabu Pramayougha – Don’t Read This! Catatan Melodic Punk Bandung Dari Masa Ke Masa
selain melodic punk, buku Don’t Read This! ini hadir sebagai literatur pertama yang membahas musik punk rock di Indonesia dengan porsi cukup banyak