Buah Rindu Skastra di “Pelabuhan Terakhir”
Sepi rilisan selama kurang lebih satu tahun terakhir, kini Skastra hadir kembali dengan “Pelabuhan Terakhir”, sebuah single yang resmi diperdengarkan pada hari Jumat (19/08) lalu.
Meski hadir dengan judul ‘terakhir’, namun nyatanya single ini membawa sebuah pesan jumpa dari Skastra kepada penggemarnya yang sudah lama tidak bertemu mereka, salah satu dampak dari situasi pandemi yang akhirnya kini berangsur membaik.
“Lewat single baru ini, kami mau menyapa teman-teman pendengar Skastra yang sudah lama enggak ketemu karena pandemi. Semoga tetap sehat dan senantiasa bahagia”, ujar Rasmana Raga, bassist dari Skastra yang kali ini juga berperan sebagai penulis lagu.
Sementara itu, melalui laman Instagram mereka, Skastra turut menyampaikan bahwa single ini juga merupakan sebuah bentuk hikmah dari buah kesabaran yang sudah dipupuk seseorang sejak lama.
“’Pelabuhan Terakhir’ bercerita tentang hikmah perjalanan hidup dari buah hasil kesabaran dalam menghadapi berbagai kisah pahit dalam hidup. Lagu ini juga mengajarkan tentang arti penting suatu bentuk rasa syukur terhadap berbagai perihal dan peristiwa yang telah ditetapkan oleh Tuhan kepada setiap umatnya di dunia”, lanjut Skastra.
“Pelabuhan Terakhir” akan turut dihadirkan oleh Skastra dalam sebuah format video lirik serta video musik, dibantu oleh Renz Records selaku executive producer serta Gustaf Weldy selaku director.
Sebuah rangkaian tur juga sedang mereka jajal, dimulai sejak tanggal 20 Agustus lalu di Tasikmalaya, dilanjutkan ke Bandung serta akan ditutup di Sukabumi pada tanggal 11 September.
Sebagai kilas balik, terakhir kali unit ska ini merilis sebuah single adalah “More Time for Love” yang hadir pada tahun 2021 silam. Sementara jika bicara mengenai album penuh, adalah Minor 7 serta Persona yang hadir di tahun 2017 serta 2019.
Setelah berbagai dinamika di perjalanannya, kini Skastra dihuni oleh Alduri Asfirna (vokal), Ibrahim Rahman (drum), Rasmana Raga (bas), Adi Ahdiat (gitar), Fazrin Mustakin (gitar), Hanung T. Wibawa (kibor) dan Taufiq Alkatiri (trompet).
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …