Buah Rindu Skastra di “Pelabuhan Terakhir”

Aug 23, 2022

Sepi rilisan selama kurang lebih satu tahun terakhir, kini Skastra hadir kembali dengan “Pelabuhan Terakhir”, sebuah single yang resmi diperdengarkan pada hari Jumat (19/08) lalu.

Meski hadir dengan judul ‘terakhir’, namun nyatanya single ini membawa sebuah pesan jumpa dari Skastra kepada penggemarnya yang sudah lama tidak bertemu mereka, salah satu dampak dari situasi pandemi yang akhirnya kini berangsur membaik.

“Lewat single baru ini, kami mau menyapa teman-teman pendengar Skastra yang sudah lama enggak ketemu karena pandemi. Semoga tetap sehat dan senantiasa bahagia”, ujar Rasmana Raga, bassist dari Skastra yang kali ini juga berperan sebagai penulis lagu.

Sementara itu, melalui laman Instagram mereka, Skastra turut menyampaikan bahwa single ini juga merupakan sebuah bentuk hikmah dari buah kesabaran yang sudah dipupuk seseorang sejak lama.

“’Pelabuhan Terakhir’ bercerita tentang hikmah perjalanan hidup dari buah hasil kesabaran dalam menghadapi berbagai kisah pahit dalam hidup. Lagu ini juga mengajarkan tentang arti penting suatu bentuk rasa syukur terhadap berbagai perihal dan peristiwa yang telah ditetapkan oleh Tuhan kepada setiap umatnya di dunia”, lanjut Skastra.

“Pelabuhan Terakhir” akan turut dihadirkan oleh Skastra dalam sebuah format video lirik serta video musik, dibantu oleh Renz Records selaku executive producer serta Gustaf Weldy selaku director.

Sebuah rangkaian tur juga sedang mereka jajal, dimulai sejak tanggal 20 Agustus lalu di Tasikmalaya, dilanjutkan ke Bandung serta akan ditutup di Sukabumi pada tanggal 11 September.

 

Sebagai kilas balik, terakhir kali unit ska ini merilis sebuah single adalah “More Time for Love” yang hadir pada tahun 2021 silam. Sementara jika bicara mengenai album penuh, adalah Minor 7 serta Persona yang hadir di tahun 2017 serta 2019.

Setelah berbagai dinamika di perjalanannya, kini Skastra dihuni oleh Alduri Asfirna (vokal), Ibrahim Rahman (drum), Rasmana Raga (bas), Adi Ahdiat (gitar), Fazrin Mustakin (gitar), Hanung T. Wibawa (kibor) dan Taufiq Alkatiri (trompet).


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

5 Lagu Cinta Indonesia Pilihan Ify Alyssa

Setelah merilis Pelita Lara 5 tahun yang lalu, Ify Alyssa kembali melepas album penuh terbaru berjudul Menata. Pophariini berkesempatan untuk hadir dalam sesi dengar sang album di Dia.lo.gue, Kemang (16/01), yang berlangsung sehari sebelum …

Wawancara Eksklusif Avhath: Ephemeral Passage adalah Momen Silaturahmi

Rasa penasaran muncul saat mendengar kabar bahwa Avhath akan kolaborasi bersama KUNTARI, kira-kira pertengahan 2024 lalu. Dalam hati, bagaimana 2 entitas yang sudah memiliki ciri khas masing-masing ini meracik sajian musik ya? Setelah merilis …