Buaya Kota Rilis “Harta, Tahta dan Kuota”, Simak Live Eksklusifnya Di Sini

Mar 19, 2021
Foto Buaya Kota

Sebuah proyek musik visual dari duo keren antara SC dan LNDG yang diberi nama Buaya Kota menghadirkan video penampilan live eksklusif dari single perdana bertajuk “Harta, Tahta dan Kuota” kami hadirkan di program PHI Eksklusif kali ini.

Menggabungkan dua medium yaitu musik dan new media art, Buaya Kota adalah kerja kolaboratif antara SC & LNDG. Melepas satu single yang berjudul “Harta, Tahta dan Kuota”. Pada lagu tersebut Randy SC & LNDG menceritakan kembali kejadian yang sering terjadi dikeseharian mereka dalam konteks urban pada saat zaman kuliah, kejadian-kejadian dalam memori kolektif yang dituangkan dalam bait-bait lirik dan di visualisasikan. Karya musik ini tidak berdiri tunggal, ia menghadirkan visual sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi.

Nissal Nurafryansah a.k.a LNDG adalah seniman yang berfokus pada praktik artistik seperti video, visual mapping dan instalasi. ketertarikannya pada medium tersebut mengantarkannya pada beberapa pameran seni media dibeberapa kota di Indonesia maupun di Asia. kerja lintas disiplin seni bukan sesuatu yang baru bagi LNDG, melakukan project kolaborasi bersama seniman dan kelompok seni telah ia lakukan sepanjang tahun 2020 seperti membuat karya Interactive Light Art Installation bersama Klego Lighting Terror, dan project Extended Asia.

Randy Satya Cahya a.k.a SC, Pertama kali dikenal lewat band Speakeasy sempat merilis 1 album bersama Demajors serta 1 EP Independen dan juga berhasil menjadi wakil dari Indonesia menjadi pemenang The People Choice Music Awards di London.
Di tahun 2020 SC kembali mengeluarkan single “Moving on” dengan Rully Sianipar dan Tuantigabelas, dan merilis single Hard Days dibantu oleh Viki Vikranta sebagai Co-producer.

Project Buaya Kota ini juga dimotori oleh Rizki Rama A.K.A Kampleng, seorang manager musik yang telah banyak berkontribusi dalam kancah musik Indonesia.

Single “Harta, Tahta dan Kuota” akan rilis di platform-platform digital musik (Spotify, Apple Music, Joox, Deezer, Dll.) oleh Kolabtif pada tanggal 26 maret 2021.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47