Cerita Perjuangan SCUM Membawa Genre Visual Kei di Single STREAM

Jun 27, 2025

Genre visual kei yang merupakan turunan dari musik J-Rock mungkin masih asing bagi beberapa orang, namun band asal Semarang bernama SCUM tampil dengan membawakan gaya musik tersebut.

 

 

Setelah merilis beberapa materi sejak mereka terbentuk 2017 lalu, SCUM kembali dengan yang terbaru lewat perilisan single “STREAM” hari Jumat (20/06). Di lagu ini, band mengangkat pengalaman mereka yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang sekitar.

SCUM beranggotakan Mahendra ‘Kaito’ pada vokal, ‘Fabix’ Fahbian (gitar), ‘Mura’ Boi (bas), ‘Ryu’ Zain (drum), dan ‘Rif’ Rifky (kibor). Kami sempat menghubungi vokalis yang akrab disapa Mahen untuk berbincang mengenai single “STREAM”.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, “STREAM” menceritakan kisah perjuangan para personel SCUM membawakan musik dan gaya visual kei. Sadar kalau arah yang mereka pilih ini sangat segmented, Mahen memastikan lewat lagu ini ia dan rekan-rekannya berani menjaga idealisme bermusik mereka.

“Tentu saja bukan hal yang mudah dan lazim untuk sebuah band yang tumbuh di Kota Semarang, bahkan mungkin cuma dipandang sebelah mata. Namun SCUM tetap berjuang dan terus mengalir bagaikan arus sungai yang deras hingga detik ini,” kata Mahen.

Di dalam lagu “STREAM”, SCUM menggabungkan genre metalcore, rock, electronic, dan nu metal. Kombinasi ini dilakukan karena Mahen merasa bandnya tidak pernah mau terkotakkan hanya dengan 1 genre.

“Ditambah dengan lirik yang tajam, lagu ini semakin energik dan memberi pesan untuk pendengar agar tetap memperjuangkan apa yang diinginkan dan tak kenal putus asa,” ujarnya.

Perkembangan musik di Semarang sempat jadi topik yang kami bahas bersama Mahen. Ia merasa kota asalnya sedang berapi-api untuk menghadirkan musisi dengan beragam genre seperti pop punk, hardcore, dan sebagainya.

Mengomentari visual kei, Mahen merasa genre ini sedang naik daun di Semarang. Ia pun menjelaskan genre tersebut sempat digemari, namun sejak 2015-2022 seakan mati suri.

“Sekarang mulai diminati penikmat-penikmat baru di skena Jepang maupun bukan. Dan SCUM bakal berani menyebarluaskan budaya visual kei ke khalayak umum di era sekarang,” tutupnya.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Reruntuh Hadirkan Album Terbaru Nyala Langit Jingga

Setelah melepas single “Akar” tanggal 13 Juni lalu, Reruntuh akhirnya meluncurkan album terbaru berjudul Nyala Langit Jingga (20/06) berisi total 10 trek via layanan streaming musik.     Album Nyala Langit Jingga ini merupakan …

Cloudburst – Clear Blue Sky

Geliat musik post-hardcore dan turunannya terasa makin liar di tahun 2025 ini. Mulai dari comeback-nya dedengkot chaotic hardcore, Alice akhir tahun lalu, sampai munculnya band-band lain dari area musik tersebut ke permukaan seperti Rassuk, …