Circle Path Memaknai Candaan Jadi Hal yang Serius di Single Teranyar
Setelah merilis single “Down In The Dumps” tahun lalu, Circle Path melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran single anyar “Take This As A Joke” hari Senin (11/11). Pengerjaan single ini dilakukan secara independen dan mereka merasa ini adalah sebuah gebrakan.
Circle Path beranggotakan Silmi (vokal, gitar), Khairiza (bas), dan Baasit (drum). Kami mengubungi mereka melalui Rai selaku manajer hari Senin (11/11) via WhatsApp.
Khairiza yang merupakan otak di balik terbentuknya Circle Path menceritakan bagaimana saat dulu membentuk band ini di tahun 2021. Ia mengatakan semua berawal dari ketertarikannya terhadap seseorang namun tak berani menyampaikan, sehingga mengutarakan perasaannya tersebut lewat lagu.
“Gak lama dari situ aku nyari personel untuk ngisi posisi-posisi di Circle Path. Dari situ juga aku ketemu Baasit dan Silmi. Seiring berjalannya waktu, kami juga ketemu dengan Raisya dan Galuh yang sekarang menjadi additional gitar di setiap panggung,” kata Khairiza.
Memaknai single “Take This As A Joke”, Baasit pun menjelaskan makna di baliknya. Sang drumer berpendapat, banyak hal yang dianggap hanya bercanda namun bisa jadi sesuatu yang sangat serius, baik dari segi percintaan sampai menjalani sebuah band.
“Dulu kami cuma anggap ini sebagai hobi. Ternyata bisa diseriusin ke banyak hal. Ya, sesuatu yang besar itu datang dari hal-hal kecil,” ungkap Baasit yang bersama bandnya lolos kurasi Bising Kota untuk menjadi band pembuka Sheila On 7 di Medan September lalu.
Wawancara ditutup dengan sedikit cerita perkembangan musik di Medan dari kacamata Silmi. Ia mengungkapkan, rekan musisi di sana sudah mulai melek digital untuk memasarkan karya mereka.
“Udah mulai mau buat konten dan memasarkan lagu secara digital. Mau itu dari TikTok atau Instagram. Semoga makin maju lagi industri musik Medan ke depannya,” pungkas Silmi.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …
Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi
“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11). Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …