Costarima Rilis “Dari Kebayoran”. PHI Eksklusif Punya Versi Livenya Yang Keren!

Jul 10, 2021
Costarima

Alkisah singkat, inisiasi untuk membentuk sebuah band (Costarima) datang dari Glenn Waas, seorang pelantun lagu pop yang sudah merilis banyak sekali karya dan tak asing di jagat permusikan Indonesia. Inisiasi itu datang dari kecocokan Glenn bermusik bersama Eko Sakti, pemetik gitar dari kelompok musik Tigapagi.

“Saya merasa banyak nada dan harmoni yang bisa terwujud dan kadang di atas ekspektasi saya kalau bikinnya bersama Eko”, pungkas Glenn.

Berangkat dari kecocokan tersebut, Glenn juga mengajak Arman Chaniago, yang kerap melintang menjadi Session Player bersama Erwin Gutawa dan banyak lainnya. Rupanya kecocokan bermultiplikasi dengan kehadiran Arman, selain mengisi departemen perkusi & drum, Arman juga memberikan warna yang lebih menarik untuk musiknya. Hingga di penghujung Mei 2021, ketiganya bersepakat untuk menamai band tersebut dengan sebutan Costarima.

Nama Costarima adalah nama yang dicetus oleh Eko Sakti, lalu kemudian disepakati oleh ketiganya untuk menjadi sebuah kolektif musik. Costarima tentu terdengar seperti pelesetan dari Costa Rica, karena memang demikian, bahwa adanya cita dari imajinasi tropis dan laid back, juga terdapat bayangan akan kemerduan dan kesyahduan dalam musiknya, ketika membayangkan bagaimana menjadi warga Costa Rica . Namun tentu, dalam mewujudkan musiknya, Costarima tidak lantas mengacu pada musik-musik tradisional dari Costa Rica. Costarima, jika lain disebut, maka ia adalah sebuah band folk. Folk yang mengindonesia, dengan syair-syair yang puitis dan musik yang sederhana namun melenakan.

Tanpa ba-bi-bu, Costarima langsung merilis karya pertamanya dalam bentuk single yang sudah tayang di gerai musik digital 2 Juli kemarin, dengan tajuk “Dari Kebayoran”. Lagu ini ditulis Glenn Waas, diaransemen dan diproduseri oleh Lafa Pratomo.

Awalnya, “Dari Kebayoran” adalah lagu yang dibuat untuk proyek solo Glenn Waas, namun di tengah pengerjaannya, lagu ini bertransformasi menjadi sebuah bentuk yang lebih kolektif karena kehadiran Eko dan Arman. Itu juga merupakan salah satu latar cerita mengapa Costarima dibentuk.

“Dari Kebayoran” adalah lagu yang bertutur mengenai kisah seorang lelaki yang menceritakan sisi-sisi kota Jakarta lewat sudut pandang pasangan yang sedang berkencan mengelilingi kota Jakarta.

“Saya berimajinasi bagaimana rasanya berkencan di tahun 50-60an di Jakarta, itu pasti indah banget!, ujar Glenn menceritakan bagaimana bayangan akan lagunya. “Selain itu, mungkin buku Senja Di Jakarta karya Mochtar Lubis bisa merepresentasikan gimana lagu ini bisa lebih duduk dalam realita”, tambahnya.

Dengan pola nada dan ritmik yang tropikal, juga gaya lantunan dan liukan vokal yang agak keroncong-ish, “Dari Kebayoran” terdengar seperti sebuah lagu yang memang datang dari tahun 50an dengan balutan dan garapan produksi yang lebih modern. Rasanya, masih cukup relevan jika berkeliling Jakarta pusat sambil mendengarkan lagu ini.

Costarima juga dikabarkan sedang menjalani proses rekaman untuk album penuhnya yang diproyeksikan bisa rilis di tahun 2021 ini. Seperti apa kiranya musik yang akan disuguhkan oleh Costarima? Mari kita nantikan kabar baiknya. Meanwhile, dengerin live mereka yang ciamik di sini, di PHI Eksklusif.

Eksplor konten lain Pophariini

Inthesky Single Yang Maha Edan untuk Menggapai Pendengar yang Lebih Luas

Berjarak satu tahun dari perilisan single “Grateful”, Inthesky kembali dengan materi anyar “Yang Maha Edan”. Single yang rilis  Jumat (26/04) lalu ini menampilkan gitaris asal kota mereka Medan, Jordan Zagoto sebagai kolaborator.   Lagu …

Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label …