Dekade Ke Dekade: Musisi Dunia yang Berdarah Indonesia
Rabu lalu kabar duka datang dari salah satu pahlawan gitar di dunia gitar elektrik. Gitaris Eddie Van Halen yang terkenal menciptakan berbagai teknik baru dalam bermain gitar elektrik dikabarkan meninggal dunia. Dunia musik Indonesia pun sontak turut berduka cita. Karena banyak yang sudah tahu kalau Eddie memiliki darah Indonesia dari mendiang ibunya. Eddie adalah salah satu musisi dunia yang dikenal memiliki darah Indonesia. Namun tak hanya Eddie, ternyata hampir setiap dekade dalam musik popular hampir selalu ada musisi dunia yang memiliki darah Indonesia. Berikut ini Pop Hari Ini coba merangkum beberapa di antaranya:
Eddie dan Alex Van Halen (Era 70an-sekarang)
Di Rangkasbitung, sebuah kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia adalah tempat Eugenia van Beers, wanita blasteran Indonesia dan Eropa ibu dari Eddie dan Alex dilahirkan. Ia lalu berkenalan dengan sang ayah, Jan Van Halen di masa penjajahan Belanda. Eddie dan Alex lalu membentuk band Van Halen, dan Eddie sendiri kemudian menjadi salah satu gitaris paling berpengaruh dalam musik rock dengan grup Van Halen. Namun pada Rabu kemarin Eddie dikabarkan meninggal dunia di usia 65 tahun karena kanker tenggorokan yang ia derita sejak lama.
Coco Lee (Era 90an-2000an
Bila terdengar asing bagi sebagian kalian, sangat wajar. Karena nama ini lebih diingat oleh mereka yang besar di 90an. Karena Ia menyanyikan lagu soundtrack film Walt Disney, Mulan (1998) versi animasi khusus versi bahasa Mandarin. Coco juga menjadi orang asia pertama dan satu-satunya di Amerika yang pernah tampi dalam ajang penghargaan Oscar dan menyanyikan lagu soundtrack Crouching Tiger, Hidden Dragon yang berjudul “A Love Before Time”. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia yang berasal dari sang ayah yang berasal dari Indonesia dan ibu yang berasal dari Cina.
Carmit Bachar “Pussycat Dolls” (2000an)
Masih dari era 2000an, Salah satu penyanyi utama Pussycat Dolls selain Nicole Scherzinger kelahiran September 1974 ini memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berdarah Indonesia, belanda dan Cina. Carmit Bachar sebagai salah satu personil paling lama Pussycat Dolls ini kemudian mengundurkan diri dan membentuk grup sendiri. Belakangan, Carmit Bachar kemudian melakukan reuni dengan Pussycat Dolls di tahun lalu
Dougy Mandagy “The Temper Trapp” (2010 – sekarang)
Dari era kini ada vokalis pria kelahiran Januari 1980 di Manado yang menjadi pendiri/vokalis band The Temper Trapp yaitu Dougy Managy. Nama band nya menjadi sangat dikenal secara mendunia ketika lagunya “Sweet Disposition” menjadi soundtrack film “500 Days with Summer” yang dibintangi Joseph Gordon Levitt dan Zoey Deschanel. Lagu tersebut pun kemudia berhasil merajai posisi chart musik di Inggris, Irlandia dan Belgia.
Michelle Branch (2000an)
Kali ini dari era 2000an, penyanyi/penulis lagu asal Amerika kelahiran Juli 1983, Michelle Branch memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang merupakan blasteran Indonesia dan Belanda. Di tahun 2000 ia merilis dua album yang sukses yaitu The Spirit Room dan Hotel Paper. Salah satu lagunya yang terkenal tentunya, duet dengan Santana di “The Game of Love” yang berhasil memenangkan penghargaan Graamy Award untuk Best Pop Collaboration. Saat ini Michelle menikah dengan produser musik dan drummer The Black Keys Patrick Carney di 2019 kemarin.
NIKI (2017 – sekarang)
Ini yang terkini sekaligus mungkin yang sama-sama berdarah paling Indonesia dengan Dougy “The Temper Trap”. Penyanyi belia kelaiharan Januari 1999 ini dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia. Baru pada 2017 ia pindah ke Nasville, dan memulai karir profesionalnya sebagai penyanyi/produser. Tak lama label Asia 88rising yang berlokasi di Amerika pun mengajaknya bergabung, dan sejak itu berbagai singel, sebuah album mini, Zephyr dan album perdana wanna take this downtown? beruturut-turut ia rilis.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …