Denisa Tampil Baru di Failing Grace
Dua tahun terlewat setelah kemunculan album debut Bloodbuzz, kini denisa kembali dengan warna terbaru. Melalui single “Failing Grace” yang sudah bisa didengarkan melalui berbagai layanan streaming sejak Jumat (28/04), sang solois melakukan eksplorasi penuh di musiknya.
Di “Failing Grace”, denisa hadir dengan musik yang gelap serta aransemen yang lebih berat ketimbang dengan materi-materi di Bloodbuzz. Masih mengedepankan kekuatan vokal yang tajam, kini ia bernyanyi dengan efek vokal yang dibuat menggaung dengan mood yang murung, diiringi oleh distorsi gitar yang saling menjerit bersama drum yang dihentak semaksimal mungkin.
Denisa menyampaikan bahwa “Failing Grace” bercerita mengenai perjalanan seseorang dalam mencari titik penebusan serta keyakinannya di dalam kehidupan.
“Rasanya tidak ada yang lebih menenangkan daripada mengakui bahwa seseorang telah berdamai dengan keyakinan yang telah diajarkan kepadanya sejak ia kecil”, terang denisa.
Ia dibantu oleh personel Morgensoll, Haecal Benarivo sebagai produser. Selain dengan kecocokan musikal satu sama lain, ini juga menjadi cerita lain dari kolaborasi antara keduanya. Sebelumnya, denisa sempat dilibatkan sebagai kolaborator di nomor “Till I’m Forgiven” milik Morgensoll.
Eksplorasi bermusik dari sang solois didapuk menjadi rangkaian pembuka menuju album keduanya yang kini tengah digarap.
“Musik yang saya dengarkan selalu berubah drastis setiap tahunnya. Kali ini saya menyadari bagaimana saya lebih nyaman dalam bernyanyi, dan di jenis musik apa yang membuat saya lebih antusias untuk menulis. Saya tidak tahu pasti kategori musik yang saya mainkan saat ini, tapi saya tahu pasti saya sangat nyaman memainkannya hingga rasanya bermusik menjadi sesuatu yang terasa baru lagi. Ini menjadi awalan segar yang saya butuhkan”, tutupnya.
Dengarkan “Failing Grace” di bawah ini.
Di bulan Mei mendatang, denisa turut serta dalam rombongan tur Morgensoll yang bakal melalui beberapa negara di Eropa. Rencananya, mereka akan melalui Belanda, Belgia, hingga Perancis termasuk gelaran Dunk! Fest bersama nama-nama lintas negara seperti Godflesh dan Nordic Giants.
Foto denisa oleh Juan Akbar.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …