Setelah bersembunyi sebagai penulis lagu untuk orang lain seperti Tiara Effendy, Rizky Febian dan jadi pria di balik bayang-bayang Yura Yunita, penyanyi/penulis lagu/aktor dan juga penari Donne Maula merilisi album perdananya, Daur Hidup.

Secara umum dalam biologi, daur hidup adalah fase perkembangan makhluk hidup dari lahir, tumbuh menjadi dewasa, dan kemudian menghasilkan keturunan. Lalu apa hubungannya fase tersebut dengan jarak lima tahun dari single pertamanya “Menari Sampai Tua” (2019), dan juga terlebih dengan single “Bercinta Lewat Kata” (2023) yang sempat viral, sangat nge pop dan sederhana itu?

Hal itu terjawab langsung dari bait pertama di lagu pembuka yang berjudul sama, “Daur Hidup”

Hai perkenalkan / Aku jiwa yang bertahan / Sudah ditempa keras oleh banyak cerita / Mati berkali-kali tapi bisa hidup lagi / Konon jika selamat, aku semakin hebat

Lalu dari judul-judul lagu berikutnya, “Kamu Sedih?”, ‘Apa Kamu Tau?”, “Semua Ini Untuk Apa?”, “Sabar”, dan “Menjadi Manusia” kita akan segera tahu, Donne meneruskan tongkat estafet lagu-lagu bertema kesehatan mental dan penguatan diri yang digaungkan berurutan sejak Kunto Aji, Nadin Amizah,  dan yang terbaru, Ghea Indrawari.

Mempertanyakan relevansi isu tersebut di era saat ini sepertinya kurang tepat. Karena nyatanya di kolom komentar media sosial dan Youtube Donne Maula terjalin konseling maya dalam setiap postingan tentang album ini. Mereka yang merasa terwakilkan tidak segan-segan membuka diri dan berbagi ceritanya.

Perihal membuka diri ini menjadi highlight dalam album perdananya Donne Maula, Daur Hidup. Dalam siaran persnya Donne mengaku bahwa jarak lima tahun berselang sejak single pertamanya terjadi karena ia enggan membuka kisah-kisah pilu lamanya, plus juga Ia terlalu nyaman menjadi penulis lagu untuk penyanyi lain.

Kabar baiknya Donne sudah cukup berani. Paska kesuksesan lagu “Bercinta Lewat Kata” di tahun lalu ia merilis “Sabar” yang megah, dan berbeda 180 derajat. Di sini kekuatan lirik Donne sebagai penulis lagu masih tampak,

Sabar, sabar / Redakan apinya / Sabar, sabar / Dinginkan kepala / Jika terus begini caranya, hati kita akan lelah / Cinta kita jangan kalah

Sembilan lagu dalam Daur Hidup bercerita soal naik turunnya kehidupan manusia. Tema besar kontemplasi dan kesehatan mental tergambar dengan jelas dalam “Daur Hidup” “Menjadi Manusia” serta pertanyaannya akan beberapa hal dalam “Kamu Sedih?”,  “Apa Kamu Tau?” , dan  “Semua ini Untuk Apa?”.  Menariknya, jejak lagu “Bercinta Lewat Kata” masih bisa ditemui dalam “Mah'” yang sederhana tapi jitu. Yang hanya diiringi gitar akustik.

Kekuatan lirik Donne Maula memang sudah tidak diragukan lagi. Namun bila bicara kebaruan tidak sepenuhnya berlaku. Seperti dalam “Kamu Sedih?” yang mengingatkan pada “Stay With Me”-nya Sam Smith, “Semua ini Untuk Apa?” sudah pernah diangkat di lagu Hindia, “Untuk Apa / Untuk Apa?” dalam album Menari Dengan Bayangan (2019). Karakter vokal Donne Maula ini juga tidak bisa dielakkan kemiripannya dengan Tulus. Terlebih dari gabungan karakter suara, notasi vokal, dan lirik-lirik yang dibalut dalam musik akustik yang indah.

Tapi tentu itu bukan hal yang buruk, terlebih bila menyimak albumnya utuh berhasil menjadi katarsis yang baik bagi dirinya. Dan juga ketika lagu yang sudah dilempar  otomatis akan menjadi milik pendengarnya. Dan jika memantau kolom media sosial, sejauh ini Donne cukup berhasil.